Penulis: Syelvina Gusmarani
Betapa nasib sang langit terasa pilu
Hidup di bawah pancaran sinar rembulan
Namun tetap tak mampu menjadikannya biru
Sebiru dan semegah saat matahari terjaga.
Namun langit tak selalu murung dalam gelap malam
Yang hanya memancarkan sedikit sinar
Tak cukup untuk menerangi keindahan bumi.
Sungguh…
Terangnya siang memang menghadirkan pesona
Samudra memantulkan warna birunya
Tetesan hujan melahirkan pelangi yang indah.
Namun, apa yang dikatakan langit kepada bulan?
“Terima kasih, wahai rembulan
Atas kerendahan hatimu yang abadi.
Karena tanpamu, manusia takkan tahu
Betapa indah bintang-bintang di kegelapanku,
Andai cahayamu seterang matahari di siang hari.”
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.