Penulis: Mutiara Fitri Insani – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Sunners, kalau kamu sering scrolling Twitter atau Instagram, pasti pernah dong nemu bio seseorang yang mencantumkan kata ganti (pronouns) kayak “she/her”, “he/him”, atau “they/them”? Nah, ini sebenarnya gak cuma buat gaya-gayaan aja, tapi berkaitan sama identitas gender seseorang, loh! Identitas gender tuh beda ya sama jenis kelamin. Buat Sunners yang masih bingung soal perbedaanya, coba cek dulu artikel kita sebelumnya tentang Perbedaan Seks, Orientasi Seksual, dan Gender.
Di zaman sekarang, makin banyak orang yang mulai lebih terbuka dalam mengekspresikan identitas gender mereka., salah satu wujudnya yaitu dari penggunaan pronouns ini. Banyak orang yang lebih nyaman mengenalkan dirinya dengan kata ganti yang sesuai dengan identitas gender mereka. Mangkanya, penting banget nih buat kita semua untuk memahami dan menghormati hal ini karena penggunaan kata ganti yang benar itu bentuk paling sederhana dari menghargai orang lain dan mengakui keragaman yang ada dalam kehidupan masyarakat kita.
Gender pronouns atau kata ganti gender adalah istilah yang dipakai buat merujuk ke seseorang tanpa harus menyebut nama mereka. Contoh dalam bahasa Indonesia ada kata “dia” dan “kakak” yang bersifat netral terhadap gender, tapi dalam bahasa Inggris penggunaan kata ganti lebih spesifik kayak “she/her”, “he/him”, dan “they/them”. Kata ganti ini membantu mempermudah komunikasi sehari-hari dan juga menghormati identitas gender orang lain.
Kata ganti ini digunakan untuk orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan. Jadi, kalau kamu lihat seseorang yang memakai pronouns ini, itu artinya mereka ingin dipanggil atau dirujuk sebagai “dia” dalam konteks perempuan.
Sama kayak she/her, tapi untuk orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki. Kalau ada yang mencantumkan he/him di profilnya, kamu tahu kalau mereka prefer buat dipanggil “dia” dalam konteks laki-laki.
Nah, yang ini mungkin sering bikin bingung karena dalam bahasa Inggris “they” dipakai untuk orang banyak. Tapi, sekarang juga digunakan untuk merujuk ke seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner atau genderqueer yang gak sepenuhnya merasa nyaman diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan. Jadi, they/them itu kata ganti tunggal untuk orang yang lebih nyaman dengan identitas gender yang fleksibel atau gender-neutral.
Fun fact, di luar negeri jika seseorang berinteraksi lewat media sosial dan dia gak nyantumin gender pronouns-nya, maka kita harus secara otomatis memanggil dia dengan sebutan they/them. Kata ganti ini merupakan isu yang cukup sensitif di negara barat yang sudah tidak asing lagi dengan keragaman identitas gender. Di Indonesia, sebenarnya kita cukup beruntung karena kata panggilan “dia” sudah netral, tidak seperti bahasa Inggris yang lebih terbatas panggilannya. So, kalau Sunners mau berinteraksi dengan orang luar negeri khususnya pake bahasa Inggris lewat media sosial dan dia gak nyantumin apa pronouns-nya di profil, better panggil dia sebagai they/them aja, ya!
Di era sekarang, makin banyak orang yang open soal identitas gendernya. Jadi, penting banget buat kita untuk aware dan paham cara menggunakan kata ganti yang benar. Hal ini bukan cuma soal etika komunikasi aja, tapi juga tentang menghormati pilihan dan identitas orang lain. Dengan menggunakan pronouns yang benar, kita menunjukkan bahwa kita peduli sama perasaan dan identitas orang lain, serta ikut menciptakan ruang yang aman dan nyaman buat semua orang.
Lagipula, coba bayangin deh gimana rasanya kalau identitas kita gak dihargai atau bahkan diabaikan? Misalnya kamu dipanggil dengan sebutan yang gak sesuai dengan siapa kamu sebenarnya, pasti rasanya gak nyaman kan? Nah, begitu juga dengan mereka yang punya identitas gender yang mungkin berbeda dari yang umum kita tahu. Salah satu cara paling simple buat menghargai mereka ya dengan menggunakan pronouns yang mereka pilih.
*****
Jadi, dari pembahasan tadi, udah jelas kan kalau penggunaan “she/her”, “he/him”, dan “they/them” itu bukan cuma soal formalitas, tapi untuk menghormati identitas seseorang. Di dunia yang makin beragam ini, penting banget buat kita semua belajar menghargai perbedaan, termasuk dalam hal identitas gender. Yuk, mulai biasakan diri untuk menggunakan kata ganti yang tepat saat berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, jangan lupa buat selalu menghormati keragaman identitas gender yang ada di sekitar kita. Langkah kecil inilah yang bisa bikin perubahan besar dalam menciptakan dunia yang lebih sejahtera bagi semua orang.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.