Penulis: Christopher Henrie – Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Buat para Sunners yang saat ini sedang bersekolah atau menjunjung pendidikan dalam bidang sejarah di dunia, pasti media utama yang digunakan adalah buku atau sebagian besar jurnal-jurnal yang penuh dengan tulisan, bahkan gambar-gambar saja jarang muncul dalam buku ataupun jurnal yang kalian baca. Pastinya hal tersebut akan sangat membosankan dong, apalagi dengan banyaknya media informasi sekarang selalu menyediakan dalam bentuk foto atau video dengan tulisan yang sangat minim. Daripada kalian membaca tulisan yang begitu banyak tanpa sebuah visualisasi atau audio, gimana kalau kalian mempelajari sejarah dunia sambil merasakanya secara langsung seperti berada di masa lampau? Yaitu dengan bermain video game yang berjudul “Assassin’s Creed”. Kira-kira gimana ya caranya belajar sejarah lewat video game? Yok kita simak!
Assassin’s Creed adalah seri video game aksi-petualangan yang dikembangkan oleh Ubisoft dan pertama kali dirilis pada tahun 2007. Game ini dikenal karena memadukan narasi fiksi dengan latar sejarah yang akurat, memungkinkan pemain untuk menjelajahi berbagai era penting di masa lalu, seperti Perang Salib, Renaisans Italia, Revolusi Amerika, dan Mesir Kuno. Pemain berperan sebagai anggota Brotherhood of Assassins, sebuah organisasi rahasia yang berjuang melawan kelompok Templar dalam konflik ideologi yang abadi. Dengan dunia terbuka yang luas, grafis memukau, dan mekanik parkour yang inovatif, Assassin’s Creed menawarkan pengalaman bermain yang imersif. Selain menyajikan aksi dan strategi, game ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi sejarah melalui fitur Discovery Tour, di mana pemain dapat menjelajahi lokasi-lokasi bersejarah tanpa pertempuran. Seri ini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu franchise game paling ikonik di dunia, menarik perhatian tidak hanya para gamer, tetapi juga pecinta sejarah dan budaya. Ubisoft menerapkan penulisan cerita Semi Alternate History yang artinya sejarah yang diceritakan di game ini tidak 100% sama persis dengan kenyataan, tapi ditambahkan dengan sedikit bumbu fiktif. Meskipun begitu kita tetap bisa mempelajari sejarah dengan cukup akurat lewat berbagai aspek yang disediakan di serial game assassin’s creed ini. Nah mari kita simak apa saja aspek-aspeknya
Game ini menampilkan kota-kota yang direkonstruksi secara rinci sesuai periode waktu yang ditentukan di dalam game, seperti colloseum yang ada pada “Assassin’s Creed : Brotherhood” pemain dapat merasakan berkeliling bahkan memanjat Colloseum di Roma dengan skala 1:1 seperti di dunia nyata.
Jangan kira hanya colloseum saja yang akurat, setiap game Assassin’s Creed memiliki arsitektur dengan nilai akurasi yang sangat tinggi seperti kota Florence, Italia di “Assassin’s Creed 2“Pemain bisa menjelajahi kota Florence selama era Renaisans, dengan bangunan ikonik seperti Katedral Santa Maria del Fiore yang direkonstruksi dengan detail menakjubkan. Pemain bisa memanjat menara dan mengamati kota dari sudut pandang Eagle Vision. Ada uga kota London pada abad ke-19 dengan Big Ben, Tower of London, dan Jembatan London yang direkonstruksi secara realistis di “Assassin’s Creed : Syndicate”
Game ini tidak hanya menampilkan kota-kota yang direkonstruksi secara rinci, namun juga menampilkan tokoh bersejara, dari berbagai bidang, seperti seorang ilmuwan, tentara, presiden, pemuka agama, seorang raja dan lain sebagainya. Tidak hanya menampilkan mereka semata namun juga menunjukan bagaiman karakter dan pekerjaan mereka pada saat masih hidup dan bahkan menunjukan tanggal dan waktu yang sama saat mereka mati dengan cara mati yang sama.
Contohnya ada di “Assassin’s Creed : Syndicate” Pemain berinteraksi dengan Charles Darwin, ilmuwan terkenal, dan Karl Marx, tokoh revolusioner. Mereka memberikan misi terkait teori evolusi dan perjuangan kelas di tengah ketegangan sosial era Victoria. Ada Juga di “Assassin’s Creed : Unity” tokoh Napoleon muncul di tengah Revolusi Prancis, di mana pemain berinteraksi dengannya sebagai pemimpin militer muda yang sedang naik daun. Kematian para tokoh ini digambarkan dengan tanggal dan cara yang akurat seperti kematian Julius Caesar di “Assassin’s Creed : Origins” yang ditunjukan mati pada 15 Maret 44 tahun sebelum masehi dengan cara ditusuk oleh sekelompok senator di Torre Argentina, di Roma, Italia
Tokoh-tokoh yang muncul tadi juga melakukan peran mereka seperti yang tertulis di buku-buku sejarah yang beredar, Contohnya kejadian Deklarasi Kemerdekaan Amerika yang terjadi di “Assassin’s Creed : 3” Pemain menyaksikan penandatanganan Deklarasi Kemerdekaan AS dan dapat berpartisipasi dalam berbagai misi yang melibatkan konflik antara penjajah Inggris dan pejuang kemerdekaan dengan George Washington, John Adams, Benjamin Franklin dan beberapa tokoh lainya hanya saja ditambahkan tokoh utama kita yang termasuk fiktif. Hal ini juga terjadi di “Assassin’s Creed : Black Flag” dimana karakter utama kita adalah fiktif namun ikut bertemu dengan bajak laut terkenal seperti Blackbeard dan Charles Vane, yang menyoroti kehidupan bajak laut di era keemasan bajak laut.
Assassin’s Creed juga menyediakan beberapa fitur untuk player merasakan kebudayaan dan kegiatan orang-orang terdahulu yang sudah jarang atau bahkan tidak bisa kita rasakan saat ini, seperti Kehidupan Yunani Kuno di “Assassin’s Creed Oddyssey” Pemain dapat berinteraksi dengan warga lokal, menyaksikan festival, dan mengunjungi Agora (pasar) untuk memahami perdagangan dan kehidupan sosial pada masa Yunani Kuno. Bahkan pemain dapat berpartisipasi di dalam Festival Olimpiade di Yunani Kuno, dalam pertandingan atletik dan ritual persembahan kepada para dewa.
Untuk menambah wawasan para pemain Assassin’s Creed,telah menyediakan sedikit teks dan penjelasan pada arsitektur, codex, buku atau benda-benda bersejarah yang penting untuk ke akuratan sejarah. Game ini juga menyediakan info lebih lengkap lagi dengan membuka bagian Database Animus.
Nah sekian untuk aspek-aspek keakuratan sejarah yang disediakan oleh Ubisoft lewat game mereka Assassin’s Creed. Untuk Sunners yang kurang atau tidak tertarik bermain game ini karena hanya menceritakan sejarah terus, tenang saja game ini juga menyediakan tantangan dan aksi yang tidak kalah seru & epik dengan game-game kebanyakan, jadi tidak hanya bermain tanpa mendapatkan apa-apa tapi sambil belajar juga !
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.