Majalah Sunday

Jongkok atau Berdiri:
Kenali Posisi Kencing yang Sehat

Penulis: Lilis Anggraeni – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Setiap orang memiliki kebiasaan posisi kencing yang berbeda-beda. Baik itu kencing dengan posisi jongkok atau duduk, maupun posisi berdiri. Hal itu bisa didasari oleh preferensi pribadi, kebiasaan umum/budaya, serta kondisi fisik atau kesehatan individu. 

Untuk itu, simak artikel ini dan cari tahu nih, mana posisi kencing yang sehat menurut pembahasan ilmiah.

Posisi kencing jongkok

Ilustrasi posisi kencing jongkok, pict by canva.com

Posisi Kencing Jongkok

Ketika seseorang kencing dengan posisi jongkok, kedua kaki tertopang dengan nyaman. Oleh karena itu, otot dasar panggul terasa lebih rileks saat proses pengeluaran urine berlangsung. Kondisi tersebut melancarkan aliran kemih, sehingga memudahkan urine keluar.

Sama halnya posisi jongkok saat buang air besar yang dinilai sangat efektif mengeluarkan feses. Begitu pula posisi jongkok saat kencing yang memberikan tekanan pada perut di mana kandung kemih berada, tepatnya di belakang tulang kemaluan atau pubis.

Setiap orang memiliki kebiasaan posisi kencing yang berbeda-beda. Baik itu kencing dengan posisi jongkok atau duduk, maupun posisi berdiri.

Ilustrasi posisi kencing berdiri, pict by canva.com

Posisi Kencing Berdiri

Sunners, selama ini mungkin kamu mengganggap kebiasaan posisi kencing berdiri merupakan hal yang lumrah bagi laki-laki. Pasalnya, fakta umum menunjukkan fasilitas berkemih yang tersedia di tempat umum didesain khusus untuk posisi berdiri. Sugesti tersebut menciptakan kebiasaan bagi kaum laki-laki untuk berkemih dalam posisi berdiri.

Di sisi lain, posisi kencing berdiri juga dinilai lebih praktis dan cocok untuk laki-laki. Hal itu dapat kita lihat bagaimana ruang berkemih khusus laki-laki di tempat umum tanpa bilik pembatas. Laki-laki hanya perlu melepaskan resleting untuk berkemih di ubin urinal, sehingga posisi berdiri sangat memungkinkan.

Mana posisi kencing yang sehat dan higienis?

Mana posisi kencing yang lebih sehat? pict by canva.com

Dampak Posisi Kencing Berdiri bagi Kesehatan

Secara medis, posisi kencing berdiri memungkinan dampak negatif dan risiko bagi kesehatan. Dampak dan risiko tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Infeksi saluran kemih

Posisi kencing berdiri dapat menyebabkan semburan urine pada permukaan ubin urinal berpotensi menyebar ke berbagai arah, termasuk ke area uretra. Hal itu dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri dalam urine ke area saluran kemih.

2. Retensi urine

Retensi urine adalah kondisi di mana kandung kemih tidak sepenuhnya kosong saat kencing. Ketika seseorang kencing berdiri, semburan urine cenderung kurang efisien dalam mengosongkan kandung kemih dan uretra.

3. Risiko pembesaran prostat

Posisi kencing berdiri tidak sepenuhnya menyebabkan pembesaran prostat. Pada beberapa kasus, kencing berdiri bisa membuat aliran urine menjadi kurang efisien saat mengeluarkan seluruh urine dalam kandung kemih. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko gejala pembesaran prostat, seperti kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine, frekuensi kencing yang meningkat, dan merasa kandung kemih tidak sepenuhnya kosong. Selain itu, pengidap pembesaran prostat juga rentan berejakulasi dini.

Posisi Kencing yang Sehat dan Higienis Menurut Studi Urologi

Tidak semua laki-laki akan mengalami risiko dan dampak negatif yang timbul akibat posisi kencing berdiri. Mengutip dari laman Hello Sehat, sejumlah peneliti di Departemen Urologi di Leiden University Medical Center, Belanda, melakukan analisis terhadap 11 studi banding.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek kencing dalam posisi jongkok atau duduk dengan posisi kencing berdiri. Adapun tiga aspek yang diobservasi untuk mengetahui tanda kencing yang normal, meliputi kecepatan aliran urine, durasi waktu buang air kecil, dan jumlah sisa urine di kandung kemih.

Sementara itu, terdapat dua kelompok sebagai objek penelitian. Kelompok pertama terdiri dari laki-laki yang sehat, sedangkan kelompok kedua terdiri dari laki-laki yang mengidap gangguan saluran kemih bawah.

Hasil penelitian menunjukkan, pada kelompok laki-laki yang sehat tidak terdapat perbedaan atau bahaya mencolok antara posisi kencing berdiri dengan posisi kencing jongkok. Dengan kata lain, baik kencing berdiri maupun kencing jongkok tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelompok laki-laki yang sehat.

Meski demikian, posisi kencing jongkok atau duduk lebih efisien mengeluarkan urine dalam kandung kemih, mengurangi waktu buang air kecil, dan memberikan pancaran air seni yang lebih maksimal. Hal ini terutama bagi mereka yang mengidap gangguan pada saluran kemih bawah.

Perlu dicatat sunners, dampak negatif dan risiko dari posisi kencing berdiri tidak berpengaruh signifikan pada kelompok laki-laki yang sehat. Namun, bukan berarti kebiasaan tersebut dianggap sehat dan higienis. Hal itu kembali lagi pada preferensi pribadi dan kondisi individu masing-masing. 

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 264
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?