Majalah Sunday

Pamali Dusun Pocong: Ulas Film 2023

Penulis: Abdul Aziz – UNJ

Di tempat mana pun kita berada, kita perlu menghormati aturan setempat. Seperti peribahasa yang menyatakan, “Lain ladang, lain belalang; lain lubuk, lain ikannya,” setiap tempat memiliki norma, adat istiadat, dan kebiasaan yang unik. Penting untuk memahami dan menghormati perbedaan-perbedaan ini, termasuk pamali yang mungkin berbeda-beda di setiap daerah.

Pamali Dusun Pocong mengisahkan tiga tenaga medis dan dua pekerja pemakaman yang diberi tugas untuk pergi ke sebuah desa terpencil. Misi mereka adalah menanggulangi wabah misterius yang telah menyebabkan kematian beberapa penduduk desa. Namun, ketika berada di desa tersebut, mereka malah dihantui oleh kehadiran beberapa sosok pocong.

Nah, sebelum kamu nonton film pamali dusun pocong, sini mimin kasih ulasan tentang apa saja kekurangan dan kelebihannya:

Premis Cerita Yang Tidak Dilakukan Dengan Sempurna

Adanya masalah dengan wabah misterius seharusnya menjadikan Dusun Pocong sebagai potensi untuk menjadi sebuah film horor dengan cerita yang unik dan menarik. Namun, sayangnya, potensi tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik dalam film ini. Wabah misterius hanya dianggap sebagai pemicu konflik cerita tanpa dijelaskan secara mendalam sepanjang film.

Yang lebih disayangkan, penyebab dari wabah misterius tersebut tidak terungkap hingga akhir film. Film ini seolah-olah mengikuti pola cerita dari game-nya tanpa melakukan pengembangan lebih lanjut untuk disesuaikan dengan medium film. Akibatnya, penceritaan dalam film terasa kaku dan kurang rinci, meninggalkan banyak pertanyaan.

Faktor lain yang mungkin menyebabkan kelambanan plot film ini adalah ritme penceritaannya. Film ini terasa lambat dan santai dalam pengantar ceritanya, namun mendekati akhir, penceritaannya menjadi terburu-buru, gagal menjelaskan dengan detail berbagai aspek dalam durasi 99 menit.

Pamali Dusun Pocong

Produksi Film Yang Terlihat Sangat Buru-Buru dan Kurang Riset

Keberadaan wabah sepertinya hanya dijadikan sebagai pencetus konflik dalam film ini. Sebagai bukti tambahan, karakter utama dengan latar belakang tenaga kesehatan di Pamali Dusun Pocong sepertinya hadir semata-mata untuk kepentingan cerita, tanpa adanya penelitian mendalam mengenai dunia medis.

Pandangan ini dapat diperkuat dengan cara penanganan mereka terhadap pasien yang terkena wabah atau mengalami kejadian tertentu yang tidak sesuai dengan prosedur medis yang seharusnya. Meskipun seharusnya penanganan medis yang benar sudah seharusnya diketahui oleh masyarakat awam, sayangnya hal ini tidak terjadi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pasien wabah dalam film ini tidak ada yang sembuh, bahkan tanpa adanya kutukan apapun, karena penanganan tenaga kesehatannya terlihat kurang memadai.

Kurangnya riset mengenai dunia medis memang sering menjadi ‘penyakit’ dalam produksi film atau serial Indonesia. Khususnya, kurangnya penelitian dalam film Pamali: Dusun Pocong menjadi suatu masalah yang lebih serius mengingat karakter utamanya berasal dari kalangan tenaga kesehatan.

Pamali Dusun Pocong

Penggunaan CGI Yang Dimaksimalkan Sehingga Terasa Horornya

Selain kualitas akting para pemainnya, elemen-elemen lain yang turut meningkatkan pengalaman menonton film Pamali Dusun Pocong termasuk aspek-aspek teknisnya, seperti sinematografi dan scoring. Khususnya, aspek teknis ini berhasil menciptakan suasana horor yang kuat dalam film tersebut.

Beberapa adegan dalam film ini juga menggunakan sudut pandang orang pertama, memberikan kesan mirip seperti berada dalam versi permainannya. Pemakaian POV ini juga meningkatkan efektivitas beberapa momen jump scare, meskipun terkadang terasa repetitif dan menjadi satu-satunya cara untuk menimbulkan rasa takut. Di sisi lain, penggunaan teknologi CGI dalam film ini belum sepenuhnya optimal, walaupun tidak terlalu mengganggu pengalaman menonton.

Meski demikian, menurut ulasan dari KINCIR, salah satu aspek teknis yang berhasil dengan sangat baik dalam pelaksanaannya adalah scoring film ini. Suara latar yang dihadirkan sepanjang film mampu menciptakan atmosfer mencekam dan mendebarkan di setiap adegannya. Suara siulan warga desa yang terkena wabah juga berhasil meninggalkan kesan yang menggema di telinga penonton.

Pamali Dusun Pocong

Teks terkait gambar, pict by canva.com

Itu dia ulasan film ini, di mana sebenarnya Pamali: Dusun Pocong hanya gagal dalam aspek penceritaan karena keseragaman yang kurang dan kurangnya penelitian, hanya mengandalkan jump scare untuk menarik perhatian penonton. Bagi yang berminat, film ini telah tayang di beberapa bioskop Indonesia sejak 12 Oktober 2023.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Pamali Dusun Pocong tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus majalahsunday.com untuk ulasan film lainnya, ya!

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Hati-hati, kisah yang kamu baca mungkin benar, berwaspadalah! Dapatkan cerita misteri lainnya dari Majalah Sunday.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 317
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?