Penulis: Delia Putri Amanda – Universitas Negeri Jakarta
Acungkan tangan kalau kamu pernah menjadi korban perselingkuhan atau tanpa sadar menjadi selingkuhan seseorang. Pasti sakit banget, ya, dikhianati sama orang yang bahkan nggak pernah terpikirkan bakal melakukan hal semacam itu. Lalu, gimana kehidupan asmara kalian sekarang? Udah berhasil move on dari luka masa lalu, apa malah jadi trauma yang bikin kalian nggak berani mulai cerita baru?
Kalau hubungan bisa dianalogikan layaknya sebuah bangunan, maka kepercayaan berperan sebagai pondasi utama yang menjaga bangunan tersebut tetap kokoh. Tanpa kepercayaan, hubungan akan menjadi rapuh dan rentan. Ketidakpercayaan dalam hubungan akan memicu konflik yang menyebabkan perdebatan yang tidak perlu. Tanpa kepercayaan, kita tentu akan mudah merasa curiga, sering cemburu, dan memunculkan sejumlah tuduhan tak berdasar lainnya.
Ketidakpercayaan dalam hubungan membuat pasangan jadi mudah menaruh curiga, pict by canva.com
Selingkuh adalah salah satu penyebab hilangnya kepercayaan dalam suatu hubungan. Saat kepercayaan kita terhadap pasangan dirusak dan dikhianati, maka kita akan mulai merasa sangsi terhadap apa yang dilakukan atau dikatakan pasangan kita selanjutnya. Jadi, meskipun pasangan kita telah berbuat baik atau berkata jujur, kita malah merasa janggal dan mulai berpikir kalau mungkin saja ada sesuatu yang sedang disembunyikan.
Perselingkuhan selalu disebabkan oleh pelaku yang tidak pernah merasa puas. Faktor lain seperti komunikasi yang buruk, kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, dan perasaan bosan, tidak pernah cukup kuat sampai membuat seseorang selingkuh kecuali jika seseorang itu memang ingin selingkuh.
Pasalnya, semua permasalahan yang tadi disebutkan mempunyai jalan keluar yang lebih simpel dibanding jika seseorang memilih selingkuh. Kalau tidak bisa diperbaiki, ya putus saja sekalian. Selingkuh justru butuh effort yang nggak main-main. Harus pintar bohong, harus pintar atur waktu buat ketemu, harus pintar sembunyi-sembunyi kalau nge-date, harus mau keluar uang double buat selingkuhan. Ribet banget, kan? Makanya, selingkuh memang nggak seharusnya menjadi pilihan saat hubungan sama pacar lagi nggak baik-baik aja.
Tentunya nggak mudah buat para korban untuk berpikir kalau dirinya nggak salah dalam kasus ini. Nggak jarang mereka berpikir kalau alasan pasangannya selingkuh adalah karena ada kekurangan dalam diri mereka; kurang cantik, kurang pengertian, mungkin banyak menuntut, ngambek terus, dan lain-lain. Selain memunculkan rasa insecure, selingkuh juga bisa menciptakan luka emosional yang sulit untuk disembuhkan seperti trust issue.
Sunners tahu, nggak? Ada banyak banget, loh, kasus perselingkuhan yang nggak berakhir dengan putus, alias masih dimaafkan. Katanya, sih, ngasih kesempatan kedua biar doi bisa nunjukin kalau dia nepatin janjinya untuk nggak ngulang kesalahan yang sama. Hm… masalahnya, apa omongannya benar-benar bisa dipercaya? Kalau enggak, kan sama aja malah jadi merelakan diri buat diselingkuhi dua kali.
Mungkin emang nggak mudah buat ngelepas seseorang yang kita cinta. Kamu pasti masih pengen bareng-bareng terus sama doi, makanya kamu ngasih dia kesempatan kedua buat berubah dan memperbaiki kesalahannya. Tapi, ingat, kamu nggak boleh sebuta itu karena cinta, loh!
Yakin mau kasih kesempatan kedua? pict by canva.com
Selingkuh itu selalu dilakukan secara sadar dan atas kemauan sendiri. Nggak ada jaminan kalau dia nggak akan melakukannya lagi, jadi sebaiknya kamu pikirkan matang-matang sebelum memberi kesempatan kedua pada seseorang.
Kalau menurut mimin pribadi, sih, nggak semua orang deserve dapet kesempatan kedua, apalagi kalau alasannya karena selingkuh. Tapi, kalau memang kamu ingin memberi doi kesempatan kedua, pastikan kamu bisa lebih tegas untuk menetapkan batas-batas dan komitmen untuk hubungan kalian ke depannya, ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.