Amarah sendiri sebetulnya tidak dianggap sebagai gangguan mental, tetapi marah berlebih atau aggressive episodes merupakan salah satu gejala yang sering muncul dalam beberapa kondisi kesehatan mental. Amarah bisa muncul dalam beberapa cara yang berbeda, antara lain: Outward dan inward. Yuk kita kenali keduanya dalam artikel ini!
Outward adalah cara mengekspresikan rasa marah dengan cara yang jelas. Contohnya seperti berteriak, memaki, melempar atau merusak barang, atau berperilaku kasar secara fisik atau verbal terhadap orang lain. Inward, kemarahan yang ditujukan kepada diri sendiri. Hal ini melibatkan self-talk yang negatif, tidak mau melakukan sesuatu yang dapat membuat diri sendiri senang, atau bahkan menolak untuk makan. Menyakiti diri sendiri dan mengisolasi diri dari lingkungan luar juga merupakan kemarahan tipe inward. Ketika kalian merasa memiliki marah yang berlebihan, kemungkinan kalian juga dapat mengalami aggressive episodes.
Aggressive episodes atau kondisi agresif adalah peristiwa yang terjadi karena anger issues kalian sedang berada pada puncaknya, biasanya disertai dengan ketidaksengajaan memecahkan barang, bersikap kejam kepada manusia atau hewan, mudah tersinggung, dan sering mengamuk karena hal kecil. Dalam arti lain, situasi ketika seseorang menunjukkan perilaku yang agresif atau merusak secara fisik maupun verbal kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Kondisi ini dapat terjadi pada orang dengan berbagai kondisi medis dan psikologis, seperti gangguan kecemasan, bipolar, skizofrenia atau gangguan kepribadian. Mereka yang mengalami kekerasan atau trauma masa lalu juga dapat memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi agresif. Kondisi ini dapat sangat merusak hubungan sosial, pekerja dan kesehatan mental seseorang.
Waspadalah terjadinya kondisi agresif sehingga kamu tidak melakukan hal yang disesali. Photo by Canva
Menanggulangi kondisi agresif memerlukan pendekatan yang holistik dan tergantung pada penyebab atau faktor pemicu yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu menanganinya:
Coba kenali faktor atau situasi yang memicu perilaku agresif. Ini bisa meliputi stres, kelelahan, frustasi atau kejadian tertentu. Dengan mengetahui pemicu ini, kalian dapat menghindari atau mengelolanya lebih baik.
Kalian dapat mencoba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau mengalihkan perhatian pada hal-hal yang menenangkan.
Pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup untuk mengelola stres dengan efektif.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater yang dapat membantu kalian mengatasi hal tersebut.
Penting untuk diingat ya sunners bahwa setiap individu berbeda dan cara menanggulanginya pun juga bisa bervariasi. Jadi lebih baik, segera konsultasikan dengan tenaga profesional yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.