Penulis: Wulan Nur Afrilia – UIN Jakarta
Malam itu rasanya begitu berat
Sesak yang kurasa semakin menjadi
Tak lupa dengan air mata yang membanjiri
Yang sekuat tenaga kutepis dengan senyum hangat
Pikiran malam itu berkelana jauh
Hingga rasanya lupa dengan jalan pulang
Lupa dengan hal-hal penting yang dikesampingkan
Lupa kalau perihal ini tak boleh terlalu larut
Tapi apa boleh buat
Kamu menghancurkan segalanya
Bahkan janji yang terucap keras dan terdengar yakin
harus patah dan kutanggung malunya
Banyak harap tinggi yang kugantung setiap kali kamu tersenyum
Pun detak jantung yang seenaknya menjadi disaat yang kurang tepat
Disitu aku hanya ingin kuat
Meski sering kali hanya kepalsuan yang kian lama kian mantap
Aku tidak lagi menikmati hari-hari
Duniaku yang sempit semakin sempit karna berporos padamu
Tapi aku sadar betul ini keputusan sepihak
Maka dari itu sakitnya tak akan pernah bisa kubagi
Setiap kali denganmu aku kehilangan percaya diri
Aku yang selalu tidak percaya dan selalu merendah
Tapi dengan tidak tahu diri memiliki harapan yang tinggi
Menjadi terlalu sering berdoa agar semua bisa berubah
Aku memang ingkar janji
Tak tahu kapan ini dimulai yang aku tahu aku tak mampu mengakhiri
Di hari itu aku menggantung harap padamu
Dan di hari ini akan kusampaikan
Aku terlalu takut
Bila nanti pada nyatanya tak berbalas
Bila nanti apa yang kugenggam erat harus kulepas dengan ikhlas
Walau hati menolak keras
Aku kalut
Logikaku bertarung dengan perasaan
Tapi tak ada yang terucap
Kehilanganmu adalah hal yang tak mampu kulakukan
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.