Penulis: Jansen Thionardo – Universitas Bunda Mulia
Editor: Nur Amalina Husna – Universitas Kebangsaan
Sunners, tahukah kamu, menurut Kemendikbud.go.id, Kekerasan Seksual diartikan sebagai perbuatan yang melecehkan, menghina, merendahkan, dan/atau menyerang tubuh, bahkan fungsi reproduksi seseorang. Sexual Harassment muncul karena adanya kesenjangan kuasa dan/atau gender. Akibatnya, seseorang akan menderita psikis, fisik, dan termasuk gangguan kesehatan reproduksi. Nah kali ini kita akan membahas Pencegahan Kekerasan Seksual
Pelecehan seksual kini tak hanya terjadi secara langsung, tapi bisa terjadi di mana saja bahkan di dunia maya. Perkembangan teknologi informasi justru malah memunculkan sexual harassment di dunia maya. Tindakan kekerasan seksual tentunya merugikan, membuat orang tersinggung dan tidak nyaman. Tak hanya itu, kekerasan seksual tidak berfokus pada perempuan saja, tetapi laki-laki pun bisa terkena kekerasan seksual. Bentuk kekerasan seksual yang paling banyak ditemukan yaitu oral atau ucapan bernada seksual.
Sunners bisa melakukan Pencegahan Kekerasan Seksual di dunia virtual. Pakar Kajian Media Studies Universitas Airlangga Rachmah Ida menjelaskan langkah yang bisa dilakukan untuk Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Sunners.
Sebelum Sunners menggunakan platform digital, sebaliknya perlu melihat dan memahami bagaimana cara kerja platform tersebut. Setiap platform memiliki aturan keamanan dan privasinya masing-masing. Rachmah Ida berpesan perlu memahami karakteristik platform, mempelajari term of reference dan disclaimer-nya.
Cara lain untuk mencegah atau menghindari pelecehan seksual dengan mengenali ruang lingkup komunitas online. Sama halnya di dunia nyata, masyarakat membentuk kelompok yang kerap kita sebut sebagai komunitas. Agar terhindar dari kekerasan seksual secara online, diperlukan pengetahuan dan perhatian khusus untuk menyelami dunia maya. Contohnya, kita mengetahui karakter komunitas yang dapat dieksplor atau tidak, dengan begitu kita dapat menjaga diri dari kekerasan seksual.
Kita juga harus mempelajari cara kerja platform media sosial yang kita gunakan, karena setiap platform berbeda cara kerjanya. Antara kehidupan nyata dan maya juga memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga Sunners perlu menyadari perbedaan realita dan virtual. Ketika kita mengenali perbedaan itu, tentu kita dapat menghindari pelecehan atau kekerasan seksual di dunia maya. Pasalnya, di dunia maya kita tidak dapat mengetahui identitas seseorang karena sifatnya yang anonim.
Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, tips berikutnya Sunners bisa menghindari situs yang rawan munculnya kekerasan seksual. Banyak orang-orang yang menggunakan media sosial mereka sebagai ‘diary keseharian’ mereka. Tindakan ini bisa menjadi peluang bagi pelaku kejahatan seksual, apalagi di situs yang jadi liang kekerasan seksual. Maka dari itu, Sunners bisa berhati-hati dalam memposting sesuatu ke media sosial dan memblokir situs atau konten yang tidak pantas.
Pencegahaan kekerasan seksual di dunia cyber harus gencar dilakukan, pict by canv
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.