Majalah Sunday

Trekking Sipahutar: Virtual Tour

Halo Sunners!

Pada Jumat 20 Juli 2021, pukul 11.00 – 12.00, Majalah Sunday meliput TREKKING SIPAHUTAR yang diselenggarakan oleh komunitas UMKM Birong Galot. Acara ini dipandu oleh Netty Manurung sebagai pembawa acara dan Debora Purba sebagai pemandu perjalanan di Kampung Nenas, Desa Onan Runggu I, Kecamatan Sipahutar.

Sipahutar adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan ini terletak di desa Sipahutar I. Desa Sipahutar lebih dikenal dengan kampung nanas karena tanaman nanas merupakan menjadi salah satu sumber hidup para petani dan masyarakat disana. Saat trekking di Sipahutar, Debora bertanya kepada Petani nanas atau pemilik kebun nanas pak Simanjuntak dan mengatakan bahwa dari masa penanaman nanas, untuk panen pertama dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun, setelah 2 tahun dimulailah panen pertama. Jika panen besar, bapak Simanjuntak bisa menghasilkan sekitar 2000 buah sekali panen dan buah nanas yang dihasilkan pun cukup besar.

Biasanya buah nanas Sipahutar diolah menjadi berbagai jenis makanan yang dijadikan sebagai oleh-oleh khas Sipahutar, yaitu Keripik nanas, Nasi goreng nanas dan Kopi nanas.

Saat Virtual Tour berlangsung, penonton begitu antusias bertanya dan penasaran ingin mencicipi oleh-oleh khas Sipahutar tersebut. Dan beberapa bertanya melalui kolom chat “Bagaimana rasa kopi nanas? Apakah hanya dikonsumsi oleh orang lokal saja atau dikirim juga ke luar daerah? Kenapa tidak dibuat selai nanas? Dan lain sebagainya. Dan tidak lupa juga, penonton akan mendengar rekaman lagu dari Herman Silalahi yang berjudul Masihol au dan Las Tarito yang membuat penonton semakin rindu kampung halaman mereka. 

Kemudian, Debora juga menunjukkan pohon Andaliman yang menjadi salah satu tanaman yang ditanam di sekitar kebun nanas.

Pohon Andaliman adalah tanaman khas Batak yang biasa digunakan sebagai bumbu makanan. Tanaman ini biasanya digunakan pada makanan tradisional Batak seperti; Arsik, Saksang, Naniura dan masakan lainnya. Andaliman memberi rasa pedas yang menyengat pada lidah dan juga memiliki aroma yang khas. Tanaman  ini banyak tumbuh dan dibudidayakan oleh petani-petani lokal di Sumatera Utara. Tidak hanya  pohon Andaliman, dalam virtual tour tersebut kita juga disuguhkan dengan pemandangan pepohonan yang tinggi dan dikenal sebagai pohon Sialagundi.

Pohon Sialagundi adalah pohon yang digunakan oleh masyarakat untuk membangun rumah dan membuat perabotan rumah tangga. Dijelaskan oleh salah satu warga lokal yaitu pak Tambunan, bahwa konon katanya pohon ini digunakan oleh para leluhur sebagai tungkot (tongkat). Oleh karena itu ada sebuah pepatah Batak yang menyebutkan nama pohon ini dalam lariknya, yang berbunyi demikian:

“Ompu Raja di jolo, Martungkothon sialagundi. Adat pinungka ni ompunta na parjolo, ihuthonon ni angka na parpudi” yang artinya, generasi muda harus selalu meneladani kekayaan dan kearifan adat dari para leluhur.

Melalui virtual tour tersebut, kita juga dapat melihat keindahan pohon Sialagundi yang mengelilingi perkebunan nanas. Di bawah pepohonan Sialagundi disediakan pondok yang digunakan sebagai tempat berteduh dan beristirahat bagi para pengunjung. Di Akhir acara, penonton diperlihatkan dengan souvenir dalam Box yaitu Sortali, Kopi Lintong dan Kacang Sihobuk. 

 

Penulis: Anjelia Panggabean dan Doras Sinambela, Universitas Kristen Indonesia

2 comments

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?