Majalah Sunday

Minimnya Edukasi, Pembalut Jadi Bahan Bully Saat Menstruasi

Minimnya Edukasi

Hai Sunners tau ga sih ternyata pengetahuan seks itu penting loh, bahkan seharusnya sejak kecil kita sudah diberi pembekalan tentang pengetahuan seks oleh orang tua dan orang sekitar kita.

Banyak banget loh teman-teman seusia kita yang terjerumus ke dalam tindakan seksual yang tidak benar, mengapa bisa demikian ya? Semua tindakan seksual itu terjadi dikarenakan minimnya edukasi tentang pengetahuan seks yang kita pahami. Saat di sekolah seringkali kita melihat beberapa diantara teman kita yang mengalami pelecehan, pembullyan, dan kekerasan seksual bahkan bisa saja terjadi pada diri kita sendiri.

Penting loh girls bagi kita mengenal lebih luas pengetahuan tentang menstruasi. Menurut data WHO usia remaja terjadi pada umr 12-24 tahun sehingga membuat para pelajar SMP, SMA dan Mahasiswi tentu merasa bahwa dirinya adalah seorang remaja. Hal itu dikarenakan perubahan pada diri kita yang mengalami masa pubertas. Dimana masa pubertas merupakan proses normal peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Bagi para perempuan yang sedang mengalami masa pubertas tentu akan mengalami proses menstruasi atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan haid.

Minimnya Edukasi

Pembekalan edukasi sejak dini sangat diperlukan agar kita sebagai remaja dapat mengerti mana yang baik dan mana  yang buruk. Terkadang hanya karena menstruasi, ada teman-teman kita yang mengalami perundungan di lingkungan sekolah. Seperti yang dialami siswi SMA di Yaperjasa ia pernah dikucilkan karena darah haidnya tembus saat di sekolah, hal itu dianggap jorok dan menjijikan. Tentunya ejekan dari teman-teman akan mengakibatkan proses berpikir dan belajar kita kurang optimal.

Para laki-laki di kelas kerap menganggap rasa sakit saat menstruasi yang dialami perempuan adalah sesuatu yang berlebihan dan dianggap lebay. Secara biologis hal tersebut merupakan bagian dari hormon yang nyata dirasakan perempuan. Mulai dari rasa sakit dan nyeri, jerawatan, bahkan sampai perubahan mood yang tidak stabil. Bukan hanya itu terkadang pembalut yang dipakai perempuan saat haid juga menjadi bahan bully yang dilakukan para laki-laki. Ini dikarenakan minimnya pemahaman tentang seks edukasi yang diberikan di sekolah dan di kampus.

Pernahkah  kalian mendengar kalimat  “Ihh tembus gak pake roti Jepang ya?”

Mungkin ketika berada di sekolah orang-orang kerap  menyebut pembalut sebagai roti Jepang dan menganggapnya sebagai bahan lelucon. Padahal jika diamati sudah jelas bukan dibuat di Jepang dan tidak terlihat seperti roti. Tapi mereka terus menyebutnya sebagai roti Jepang ya? Walaupun kebiasaan ini tujuannya hanya sekedar lelucon namun bagi beberapa perempuan yang sedang menstruasi hal ini dianggap sebagai tindakan bullying. Kurangnya pengetahuan ketika darah menstruasi tembus rok atau celana saat di lingkungan sekolah pastinya bikin kita jadi malu banget karena ejekan dari teman-teman. Inilah yang mengakibatkan masalah psikis terjadi akibat tindakan bullying tersebut.

Minimnya Edukasi

Menghadapi permasalahan tersebut seharusnya kita mendapatkan pembekalan informasi  yang tepat dari orang sekitar, terutama orang tua. Dengan demikian, ketika sedang  menghadapi menstruasi permasalahan tersebut nggak perlu terjadi. Jika orang tua, guru, maupun orang sekitar kita tidak memberikan pemahaman tentang menstruasi, kalian bisa mencari informasi  lebih banyak di sini. Jadi pernah jangan malas untuk mencari informasi dalam memahami hal baru  ketika kalian tidak tau ya Sunners.

Penulis: Winda Narmera Ayuningtyas, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?