Teater "Nada Untuk Rima" di Gedung Kesenian Miss Tjitjih

Penulis: Maximillian Sheva – SMK Santa Maria

Ada yang baru di Gedung Kesenian Miss Tjitjih di Cempaka Putih pada hari Minggu, tanggal 7 Juli. Diadakan sebuah teater dari Kampung Nusantara berjudul “Nada untuk Rima”, yang mana para pemainnya adalah siswa-siswi dari SD hingga SMA/SMK. Penasaran dengan ceritanya? Simak terus artikel ini sampai habis ya!

Melangkah Masuk Gedung Kesenian Miss Tjitjih

Dari tampak depan, gedung teater ini terlihat seperti gereja karena berada di pinggiran gang kecil. Di dalamnya, suasana seperti kantor karena terlihat ada banyaknya pintu. Gedung ini memiliki dua lantai, lantai pertama untuk pertunjukan teater dan toilet, sementara lantai dua merupakan ruangan kosong dan tempat briefing panitia. Teater di lantai pertama memiliki banyak tempat duduk seperti bioskop, tetapi yang ditampilkan adalah panggung besar.

Pelayanan Panitia di Gedung Kesenian Miss Tjitjih

Pelayanan panitia yang mimin rasakan sangat baik, mereka ramah dan memberikan instruksi yang jelas kepada penonton. Pada dasarnya, acara ini diadakan untuk mengenalkan tradisi dan adat istiadat Indonesia, serta memperkenalkan seni teater kepada masyarakat umum.

Panggung teater di Gedung Kesenian Miss Tjitjih saat pertunjukan "Nada untuk Rima" berlangsung

Para pemain muda mempersembahkan teater “Nada untuk Rima” di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Cempaka Putih.

Sinopsis & Review Pertunjukkan di Gedung Kesenian Miss Tjitjih

Teater ini mengisahkan seorang gadis bernama Rima yang berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Rima selalu mendapat perlakuan buruk dari ayahnya, tetapi ibunya selalu mendukungnya. Rima memiliki hobi menulis puisi dan sahabat baik bernama Nada, seorang gadis yatim piatu. Akhir cerita, Rima menjadi sukses karena puisinya dinyanyikan oleh Nada dalam perlombaan 17 Agustus. Ayahnya akhirnya meminta maaf atas perlakuan buruknya.

Secara keseluruhan, pertunjukan teater ini cukup baik. Akting pemerannya bagus, banyak adegan komedi yang menghibur, dan properti yang digunakan sesuai dengan setting cerita di pedesaan. Pencahayaan juga pas dalam menunjukkan emosi setiap karakter. Hanya ada beberapa bagian plot yang menurut mimin bisa dikembangkan lebih baik. 

Pemain teater "Nada untuk Rima" berinteraksi dengan penonton di Gedung Kesenian Miss Tjitjih

Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang semangat dan perjuangan.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Teater ini dirilis pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 6-7 Juli. Kesimpulan dari cerita ini adalah kita masih memiliki harapan meski dalam keterbatasan. Tetap semangat dan sampai jumpa di liputan event lainnya!

*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 112
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?