Majalahsunday.com, Jakarta – Setiap wanita akan mengalami masa menstruasi setiap bulannya. Kebanyakan wanita masih menggunakan pembalut dibandingkan menstrual cup karena mitosnya akan merusak selaput dara wanita sehingga tidak perawan lagi (bagi yang belum melakukan hubungan intim).
Tentu saja mitos itu tidak benar.
Menstrual cup adalah alat yang digunakan untuk menampung darah menstruasi melalui vagina dan bisa digunakan berulang-ulang kali. Alat ini cukup praktis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembalut biasa ataupun pembalut kain. Tak cuman itu, menstrual cup juga mengurangi risiko kebocoran yang biasanya dialami ketika menggunakan pembalut, mengurangi risiko infeksi saluran kencing dan reproduksi.
Bagi wanita yang terbiasa menggunakan pembalut akan sedikit “ngeri” ketika memakai menstrual cup karena banyak yang percaya atau beranggapan bahwa menstrual cup dapat merusak selaput dara wanita. Pada kenyataanya, mitos itu tidaklah benar.
Menstrual cup terbuat dari silikon, karet, lateks atau elastomer yang bersertifikasi medis sehingga bersifat lentur dan memiliki ukuran yang berbeda. Sehingga penggunaan menstrual cup haruslah tepat. Dianjurkan untuk wanita yang di bawah 30 tahun dan belum menikah menggunakan menstrual cup yang berukuran kecil. Sedangkan, untuk wanita diatas 30 tahun dan sudah pernah melahirkan normal menggunakan menstrual cup ukuran yang lebih besar dikarenakan saat proses menstruasi akan mengeluarkan darah yang banyak.
Selain itu, perlu dipahami bahwa selaput dara memiliki beberapa variasi dan kelenturan yang berbeda. Ada beberapa kasus selaput dara bisa robek bukan karena melakukan hubungan intim melainkan saat jatuh, melakukan yoga, dan berolahraga berat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa intak tidaknya selaput dara sebenarnya tidak menunjukkan status keperawanan seorang wanita, kembali lagi kepada variasi dan elastisitas setiap wanita.
Penulis : Anggita Nur Fadlilah Sari | Politeknik Negeri Media Kreatif