Majalah Sunday

Mengenal Milia dan Cara Penanganannya

Penulis: ARR – Polmed
Editor: Afindi Ranika Dewi – UNJ

Jika Sunners pernah mengalami atau melihat bintil-bintil berisi cairan berwarna putih atau kuning yang muncul di wajah, biasanya terjadi pada pipi dan di bawah kelopak mata, itu bukanlah jerawat atau pun komedo. Orang-orang sering sekali keliru dengan kondisi ini. Kondisi tersebut merupakan penyakit kulit yang terkadang dijuluki “bintil-bintil susu” atau “jerawat bayi”. Penyakit yang juga dikenal dengan istilah milia atau kista lilium ini tidak berbahaya.

Mungkin bagi orang-orang yang pernah mengalami kondisi ini akan merasa cemas dan minder karena bintil-bintil pada wajah. Namun, kondisi ini tidak akan bertahan lama, artinya bintil pada wajah akan segera hilang dengan cara melakukan perawatan khusus karena dapat hilang dengan sendirinya.

Apa itu milia?

Apa itu milia?

Apa kamu punya bintil ini di area wajahmu? pict by halodoc.com

Milia atau kista milium adalah benjolan kecil berwarna putih atau kuning yang biasanya muncul di hidung, pipi dan umumnya sering muncul di sekitar di kelopak mata, bahkan bisa juga terjadi di mana saja. Benjolan kecil tersebut biasanya berukuran satu hingga dua milimeter.

Kondisi kulit ini terjadi ketika keratin terperangkap di bawah permukaan kulit. Keratin adalah protein kuat yang biasanya ditemukan di jaringan kulit, rambut dan sel kuku. Selain itu, milia juga bisa terjadi pada semua usia atau etnis. Namun, kasus paling umum terjadi pada bayi yang baru lahir.

Apa saja jenisnya?

  • Neonatal milia adalah istilah untuk milia pada bayi baru lahir dan tergolong umum terjadi.
  • Primary milia adalah milia yang muncul pada anak-anak dan dewasa, biasanya dapat menghilang dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  • Secondary milia merupakan milia yang muncul di kulit yang cedera, misalnya akibat luka lepuh, luka bakar, atau penggunaan krim kulit yang mengandung kortikosteroid.
  • Milia en plaque terjadi cukup parah dan belum diketahui pasti penyebabnya. Milia jenis ini biasanya menyerang wanita paruh baya, tumbuh cukup lebar dan menonjol dengan diameter mencapai beberapa sentimeter.
  • Multiple eruptive milia biasanya muncul bergerombol dalam kurun waktu beberapa minggu atau bulan, tetapi jarang terjadi.
Neonatal milia

Paling sering terjadi pada bayi baru lahir, pict by canva.com

Apa penyebab munculnya?

Pada orang dewasa, munculnya milia sering dikaitkan dengan kerusakan kulit, seperti:

  • Melepuhnya kulit akibat kondisi atau penyakit tertentu, seperti epidermolisis bulosacicatricial pemphigoid, atau porphyria cutanea tarda.
  • Melepuhnya kulit akibat paparan tanaman beracun, seperti pada kondisi poison ivy.
  • Kerusakan kulit akibat sering terpapar sinar matahari atau mengalami luka bakar.
  • Penggunaan krim kortikosteroid dalam jangka panjang.
  • Perawatan kulit dengan prosedur tertentu, seperti dermabrasi atau laser resurfacing.

Bagaimana penanganannya?

Milia pada bayi tidak perlu diobati karena tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, kondisi tersebut biasanya hilang dalam beberapa bulan.

Meski demikian, kondisi ini juga bisa sangat menganggu. Bahkan, pada beberapa kasus milia sekunder, benjolan dapat bersifat permanen. Pada kondisi demikian, perlu dilakukan tindakan oleh dokter untuk menghilangkan benjolan tersebut. Tindakan yang dilakukan dapat berupa:

  • Krioterapi, yaitu prosedur untuk membekukan dan menghancurkan benjolan menggunakan nitrogen cair.
  • Dermabrasi, yaitu pengikisan lapisan kulit teratas dengan menggunakan alat khusus.
  • Chemical peeling, yaitu pengikisan lapisan kulit teratas dengan mengoleskan cairan kimia.
  • Ablasi laser, yaitu prosedur untuk menghilangkan benjolan dengan menggunakan laser.
  • Diathermy, yaitu prosedur untuk menghancurkan benjolan dengan menggunakan suhu panas.
  • Deroofing, yaitu prosedur untuk mengeluarkan isi benjolan dengan menggunakan jarum steril.
Chemical peeling, untuk mengatasi milia

Chemical peeling, salah satu prosedur penanganan, pict by canva.com

Bisa juga ditangani dengan cara rumahan!

Selain cara di atas, ada juga cara rumahan berikut ini:

  • Bersihkan area yang terkena dampak setiap hari. Gunakan sabun lembut untuk mencegah iritasi kulit. Sabun untuk kulit sensitif bisa kamu dapatkan pada pembelian online yang terpercaya.
  • Steam buka pori-pori. Ini bisa dilakukan dengan cara mandi menggunakan air panas/hangat.
  • Eksfoliasi area secara teratur. Tapi, hindari eksfoliasi berlebihan karena dapat mengiritasi kulit.
  • Gunakan sunscreen. Sunscreen ini merupakan perlindungan tinggi yang sangat membantu. Bisa kamu dapatkan di online atau apotek.
  • Gunakan retinoid topikal. Retinoid topikal adalah krim atau gel yang berasal dari vitamin A, mereka efektif dalam mengobati milia.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak mawar, kayu manis dan madu memiliki sifat antibakteri yang dapat mengatasi beberapa masalah kulit. Meskipun demikian, belum ada penelitian yang menunjukkan hasil efektif dalam mengobati milia.

Membersihkan wajah, cara penanganan milia ala rumahan

Jangan lupa untuk membersihkan wajah, pakai sabun yang lembut ya, pict by canva.com

Jadi begitulah Sunners, milia memang sangat mengganggu jika muncul di wajah. Bagi Sunners yang memiliki keluhan ini, sebaiknya hindari memencet, menusuk, dan memetik benjolannya sebab akan meningkatkan risiko infeksi dan dapat menyebabkan jaringan parut. Jadi hati-hati ya! Selalu jaga kesehatan kulitmu.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 1,365
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?