Penulis: Delia Putri Amanda — Universitas Negeri Jakarta
Zaman sekarang, semuanya serba pakai bahasa Inggris. Mulai dari papan menu makanan di restoran, langkah pengaplikasian skincare yang tertera di kemasan, sampai konten-konten di sosial media yang padahal dibuat oleh kreator dalam negeri.
Kenapa, sih, semuanya harus pakai bahasa Inggris?
Why Learning English Matters
Kita mengenal era globalisasi yang ditandai dengan ciri berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu contoh globalisasi yang dampaknya sangat terasa sekarang ini ialah dengan adanya internet dan sosial media. Dengan keduanya, kita tak hanya terbantu untuk mendapatkan informasi dari luar negeri dalam waktu singkat, namun juga sangat memungkinkan bagi kita untuk mengobrol dengan orang lain yang berjarak jutaan kilo, bahkan secara real time!
Berangkat dari alasan itu, bahasa Inggris sebagai alat komunikasi internasional menjadi kunci untuk menguasai arus globalisasi yang kencang ini. Agar dapat memperoleh, menerima, dan memahami informasi asing yang masuk, kita perlu menguasai bahasa Inggris. Untuk itu, bahasa Inggris kini menjadi softskill yang sangat penting untuk kita kembangkan, bahkan menjadi mata pelajaran yang wajib ada dalam pendidikan formal di sini.
Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, pict by canva.com
Sayangnya, pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib selama 9 tahun di pendidikan formal tidak memberi dampak yang begitu signifikan terhadap kemampuan murid dalam berbahasa Inggris. Nyatanya, untuk dapat menguasai suatu bahasa baru, kita tidak hanya perlu mempelajari teori-teorinya saja, namun juga harus mempraktikkannya ke dalam percakapan sehari-hari.
Pembiasaan inilah yang belum diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah Indonesia. Alhasil, pendidikan yang setengah-setengah memberikan hasil yang setengah-setengah pula. Sehingga banyak dari kita yang hanya sekadar memahami bahasa Inggris namun kurang bisa untuk mempraktikkannya ke dalam percakapan sehari-hari.
Issues in Learning English
Pembelajaran bahasa tidak akan pernah cukup jika hanya sampai teori-teorinya saja, namun diperlukan aksi konkrit agar kita bisa betul-betul menguasai sepenuhnya.
Sebenarnya, hal yang paling utama untuk memulai pendidikan bahasa Inggris adalah dengan membangun kepercayaan diri. Materi dasar sebagai permulaan dari pembelajaran bahasa Inggris tentu adalah pengenalan kosakata. Untuk dapat menyebutkan kosakata-kosakata asing yang baru kita dengar pelafalannya, kita perlu kepercayaan diri itu.
Pentingnya kepercayaan diri dalam belajar, pict by canva.com
Membangun kepercayaan diri bukan hal yang sulit untuk dilakukan, namun juga tidak akan pernah semudah kedengarannya. Nyatanya, masih banyak masyarakat kita yang judgemental terhadap pronunciation atau grammar seseorang yang baru belajar bahasa Inggris. Tak jarang seseorang ditertawakan karena pelafalan mereka yang kurang tepat atau karena tata bahasa mereka yang masih acak-acakan. Bahkan hal semacam ini bisa terjadi dalam forum-forum formal seperti dalam sekolah. Budaya judgemental seperti ini jika terus dibiarkan tumbuh hanya akan merusak kesehatan lingkungan belajar kita.
Selain itu, masih banyak juga yang belum menyadari pentingnya menguasai bahasa Inggris di era sekarang ini. Kurangnya dukungan dari teman dan lingkungan menjadi salah dua faktor penting yang membuat kita kesulitan untuk menguasai bahasa Inggris. Pasalnya, kita butuh teman sebagai partner untuk mengobrol dan lingkungan yang mau mewadahi agar pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih efektif.
Start With Practice, Make It Perfect
Pembicaraan soal dukungan dari teman dan lingkungan dalam konteks pendidikan bahasa Inggris menjadi kunci pembelajaran bahasa Inggris yang efektif. Kita perlu praktik atau tindakan nyata dalam mempelajari bahasa Inggris agar kemampuan bahasa Inggris kita tidak stuck di situ-situ saja.
Apakah kamu pernah membaca pepatah terkenal yang ada pada tiap halaman di bagian bawah buku tulis Sinar Dunia (SIDU)?
Ya. Practice Makes Perfect.
Pepatah terkenal ini akan selalu relevan dalam hidup kita. Dalam konteks belajar bahasa Inggris, “practice makes perfect” menjadi pepatah yang cocok untuk memotivasi kita agar bisa menguasai bahasa Inggris sampai fasih layaknya seorang native. We need more practice in learning English. Kita perlu untuk menyuarakan kosakata bahasa Inggris yang sudah kita pelajari di sekolah, kita perlu membiasakan diri untuk menulis atau berbicara dengan bahasa Inggris, serta kita perlu teman dan lingkungan yang bisa mendukung proses belajar kita.
Kita bisa memulai dengan cara paling sederhana untuk practice, yaitu dengan berbicara sendiri di depan kaca untuk melatih pronunciation bahasa Inggris. Praktik semacam ini bagus untuk membangun kepercayaan diri. Jika kita sudah terbiasa dengan pelafalan bahasa Inggris, secara otomatis, kepercayaan diri kita pun akan naik. Setidaknya, keraguan yang muncul saat menyebutkan istilah bahasa Inggris jadi berkurang karena kita sudah sering latihan untuk mengucapkannya.
Nah, jika kepercayaan diri sudah terbentuk, langkah selanjutnya akan jadi lebih ringan untuk dilakukan. Jika memang tidak ada dari temanmu yang memiliki semangat belajar bahasa Inggris yang sama, cobalah untuk memperluas pergaulan dengan teman-teman virtual!
Sekarang ada banyak sekali forum dan komunitas yang dibentuk pengguna sosial media yang berfungsi untuk menaungi orang-orang dengan minat yang sama. Kamu bisa bergabung dengan komunitas belajar bahasa Inggris dan mencoba untuk menjalin hubungan pertemanan dengan mereka. Harapannya, dengan banyak berlatih dan membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, kemampuan bahasa Inggrismu dapat meningkat dan kamu bisa selevel dengan native.
Practice makes your English skills perfect, pict by canva.com
Semoga artikel ini dapat memotivasimu untuk berlatih berbahasa Inggris hingga fasih. Pastikan untuk stay on track dan tidak melenceng dari tujuan awal, yaitu untuk belajar bahasa Inggris, ya! Have fun learning English, Sunners!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
