Setiap orang tua pastinya mempunyai harapan agar anaknya menjadi lebih baik darinya. Mereka sangat ingin anaknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat jiwa dan raga. Salah satu langkah awal agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat baik jiwa dan raga adalah dengan bergaul dengan orang-orang yang memiliki pengaruh positif untuknya. Setuju?
“Min, mamaku ngerasa kalo dia bawa pengaruh buruk buat aku….” demikian curhatan salah seorang pembaca Sunday beberapa waktu lalu.
Di era yang sudah maju seperti sekarang ini, lingkungan pergaulanmu terutama di masa remaja ini, tentu diperhatikan oleh orang tua. Mereka kuatir, bila Sunners tidak bisa menyaring informasi buruk dan baik dengan benar dari lingkaran pergaulan, akibatnya akan sangat fatal. Tentu saja, tidak semua remaja seperti ini, banyak juga di antara mereka yang sudah dapat membedakan informasi baik yang patut diterima dan informasi negatif yang harus dibuang. Namun, tidak sedikit juga yang masih tidak bisa membedakan keduanya. Malah, menganggap hal buruk menjadi hal keren karena teman-temannya melakukan itu.
Pada dasarnya, faktor lingkungan pergaulan mempengaruhi sifatmu ke depannya. Kamu akan dapat pengaruh positif dan bisa mendukung kesuksesan hidupmu di masa depan jika pergaulanmu sekarang berkualitas. Namun jika sudah salah pergaulan akan sangat berbahaya. Maka dari itu, orang tua suka kepo menanyakan siapa teman-temanmu, atau mengawasi lingkungan pergaulanmu. Bahkan ada kan, yang saking penasarannya, mau mengenal setiap teman-teman anaknya untuk memastikan bahwa anaknya berada di lingkungan pergaulan yang sehat dan positif?
Memang, akan ada beberapa remaja yang berpikir bahwa apabila orang tua terlalu memperhatikan lingkup pertemanannya berarti orang tuanya terlalu ikut campur terhadap urusan kehidupan pribadi mereka. Yuk, kita berpikir positif dan memandang tindakan itu sebagai bentuk bahwa mereka peduli, dan selalu ingin anaknya mendapatkan yang terbaik. Sudah sering terjadi beberapa kasus yang remaja yang akhirnya terjerumus ke hal-hal yang nggak diinginkan karena tidak diperhatikan oleh orang tuanya. Mimin maklum, terkadang beberapa orang tua menjadi terkesan terlalu ikut campur karena memperhatikan dengan siapa anaknya bermain dan bergaul sehari-harinya.
Tapi masalahnya, insting orang tua terhadap anaknya hampir selalu benar, lagi pula seperti yang sudah di tulis di awal artikel, setiap orang tua tentunya selalu ingin yang terbaik bukan untuk anaknya? Jadi tidak mungkin bila orang tua ingin membuat anaknya sengsara. Apapun akan mereka lakukan demi masa depan dan kebahagiaan kita, karena mereka dididik dan tumbuh dengan prinsip: Anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga.
Maka dari itu, ada baiknya apabila kamu saat ini lagi merasa pusing karena orang tua terus mengkritisi temanmu, coba lebih sering berkomunikasi dan bertukar pikiran, dan membangun kepercayaan satu sama lain. Terbukalah pada orang tua kalian, jika saat ini meraka menentang dengan siapa kamu bergaul, coba gali alasan-alasan di baliknya. Lalu, mintalah pendapat mereka, tentang siapa teman yang menurut mereka akan memberikan pengaruh positif dalam hidup kalian.
Tidak usah khawatir, diskusi terbuka dengan orang tua bukan berarti kalian melawan atau durhaka, kok! Karena tujuannya kan membangun rasa saling percaya. Ingat, saran dari orang tua sangat penting untuk masa depan kita, jadi, jangan sungkan untuk membangun bonding dengan orang tua kalian dan mintalah pendapat mereka tentang teman-teman kalian ya dan coba pandang situasi ini dari posisi mereka. Semangat!
Penulis : Fadil Maulana