Penulis: Siti Nurhalizah – Universitas Negeri Jakarta
Hello Sunners! Kalian tahu nggak sih apa itu Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS? Pernah dengar aja tapi nggak tau apa itu PCOS? Kalau gitu, kita cari tahu yuk apa itu PCOS agar dapat mengenali gejala dan cara menanganinya.
Apa itu Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)?
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan hormon pada wanita yang terjadi pada usia subur, yakni 15-44 tahun. PCOS merupakan sindrom ketika sel telur (ovarium) tidak berkembang secara normal karena terdapat hormon androgen yang berlebihan. Hormon androgen adalah hormon maskulin yang biasanya terdapat pada wanita dengan kadar yang sedikit. Kadar hormon androgen yang berlebihan pada wanita menyebabkan sel telur (ovarium) memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan atau kista, sehingga sel telur tidak berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.
PCOS ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur akibat kelebihan hormon androgen. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali dapat menyebabkan dinding rahim (endometrium) menjadi lebih tebal dan meluruh secara tidak teratur. Hal ini dapat mengakibatkan pendarahan yang banyak dan dalam waktu panjang.
Penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Penyebab PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome belum diketahui dengan pasti hingga saat ini, Sunners. Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga dapat memicu PCOS, seperti:
Gangguan fungsi insulin
Gangguan fungsi insulin disebut sebagai salah satu penyebab PCOS. Sebab, hormon insulin merupakan hormon pengontrol gula darah. Kadar hormon insulin yang berlebih dapat menyebabkan peningkatan hormon androgen serta menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Faktor genetik
Faktor genetik dapat menjadi penyebab PCOS. Seseorang sangat mungkin menderita PCOS karena memiliki anggota keluarga yang juga menderita PCOS.
Gejala Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Gejala yang dialami oleh penderita PCOS dapat berbeda antara satu sama lain, serta dapat berubah seiring waktu dan sering terjadi tanpa pemicu yang jelas.
Gejala-gejala yang mungkin terjadi adalah:
Siklus menstruasi tidak teratur
Siklus menstruasi tidak teratur menjadi salah satu gejala PCOS, pict by canva.com
Siklus menstruasi yang tidak teratur, selang-seling, atau tidak menstruasi sama sekali menandakan fase ovulasi yang juga tidak teratur. Selain itu, pendarahan yang terlalu banyak, serta periode menstruasi yang terlalu panjang juga merupakan gejala PCOS. Namun, siklus menstruasi yang tidak teratur bukan hanya karena PCOS, lho, Sunners. Kamu dapat mencari tahu penyebab menstruasi tidak teratur dengan baca di sini.
Jerawat dan kulit berminyak
Penderita PCOS juga dapat mengalami jerawat yang parah dan kulit berminyak. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon insulin yang menyebabkan hormon androgen menjadi lebih aktif sehingga meningkatkan produksi sebum pada kulit.
Tumbuh rambut yang berlebihan
Gejala lainnya pada penderita PCOS adalah hirsutisme. Gejala hirsutisme ditandai dengan tumbuhnya rambut yang berlebihan pada wajah dan tubuh, layaknya rambut yang tumbuh pada laki-laki. Misalnya, tumbuh rambut di area wajah (kumis dan cambang), dada, maupun perut.
Kenaikan berat badan hingga obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas memiliki kaitan dengan PCOS. Kadar hormon insulin pada penderita obesitas memiliki jumlah tidak seimbang sehingga dapat menyebabkan penurunan sensitivitas tubuh pada insulin dan menyebabkan PCOS.
Cara Menangani Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Sunners, kita sudah membahas pengertian, penyebab, serta gejala PCOS. Lalu, bagaimana cara menanganinya? Apa yang harus dilakukan jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala-gejala tersebut? Pertama-tama, kamu harus tenang dan jangan self diagnose, ya.
Kamu dapat memberi tahu orang tuamu jika mengalami gejala-gejala tersebut. Kemudian, segera periksakan ke dokter. Ceritakan gejala-gejala seperti apa yang kamu alami dan berapa lama gejala tersebut sudah kamu rasakan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan organ reproduksi untuk mendeteksi tanda-tanda PCOS.
Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah dan USG Panggul. Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar hormon androgen, hormon insulin, serta tes kolesterol yang sering meningkat pada penderita PCOS. Sementara USG Panggul dilakukan untuk memeriksa ketebalan lapisan dinding rahim dengan bantuan gelombang suara.
Pencegahan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Meskipun PCOS sulit untuk dihindari, tetapi kita dapat melakukan beberapa cara untuk mencegah PCOS. Nah, Sunners, untuk mencegah PCOS, hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan cara:
Mengonsumsi makanan sehat dan rendah gula
Sunners, perbanyaklah konsumsi serat dan kurangi makanan manis agar kadar hormon insulin tetap terjaga. Mengonsumsi makanan sehat yang rendah gula juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
Melakukan olah raga teratur
Olah raga yang teratur minimal 150 menit dalam seminggu dapat meningkatkan kesehatan jantung. Dengan jantung yang sehat dan terjadinya peningkatan denyut jantung, maka resistansi atau penurunan sensitivitas insulin dapat dicegah, lho, Sunners.
Olah raga yang teratur sebagai usaha pencegahan PCOS, pict by canva.com
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan kondisi hormonal yang biasa terjadi pada wanita di usia subur. Biasanya dimulai pada usia remaja atau saat pertama kali menstruasi. Namun, gejala PCOS dapat berubah dari waktu ke waktu bahkan tanpa pemicu yang jelas.
Gejala-gejala PCOS yang sudah disebutkan di atas mungkin dapat terjadi juga pada sindrom yang lain. Oleh sebab itu, sangat tidak dianjurkan untuk self diagnose, ya, Sunners. Segera periksa ke dokter jika kamu mengalami gejala-gejala di atas untuk mendapatkan diagnosis yang valid dan pengobatan yang tepat. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan dan terapkan gaya hidup sehat, ya, Sunners.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
