Majalah Sunday

Jack o’Lantern: Sebuah Cerita Perjanjian dengan Iblis

Penulis: Jennifer Alicia Sinaga – Universitas Kristen Indonesia
Editor: Pelangi Adelia Primadiani – Universitas Kristen Indonesia

Siapa disini yang kenal dengan sebuah labu yang diukir menyerupai wajah orang tersenyum saat perayaan Halloween? Benar! Labu itu dikenal dengan sebutan Jack o’Lantern.

Hantu, Jack o’Lantern

Asal muasal hantu Jack o’Lantern, pict by canva.com

Menurut mitos di Irlandia, Hantu Jack o’Lantern itu adalah hantu petani pria yang berhasil menipu iblis dan membuat iblis berjanji tidak akan memasukkan Jack ke dalam neraka. Beberapa tahun kemudian, dia bertemu lagi dengan Iblis di dekat pohon apel, Iblis ingin mengambil jiwanya di saat itu juga. Namun Jack mengulur waktu, dengan meminta Iblis memanjat pohon dan mengambilkan apel untuknya. Begitu Iblis berada di pohon, Jack menjebak Iblis dengan menempatkan salib dalam lingkaran di sekitar pohon. Di saat itu lah Jack membuat Iblis berjanji untuk tidak mengambil jiwanya ketika dia meninggal. 

Namun karena petani ini penuh dosa maka dia dilarang masuk surga. Maka, Jack kemudian pergi ke Neraka dan menemui Iblis. Iblis menepati janjinya dengan tidak mengizinkannya masuk ke dalam Neraka. Namun Jack menjadi bingung dan ketakutan karena dia tidak punya tempat untuk pergi, tetapi arwahnya bergentayangan selamanya di Netherworld yaitu suatu tempat antara Surga dan Neraka. Dia bertanya kepada Iblis bagaimana dia bisa pergi, karena tidak ada cahaya untuk dilihat. 

Iblis memberi bara dari api Neraka, untuk membantu Jack menerangi jalannya, Jack menerima bara itu dan serta membawa lobak karena lobak adalah makanan favoritnya. Jack melubangi lobaknya itu dan meletakkan bara api yang diberikan Iblis kepadanya di dalam lobak. Sejak hari itu dan seterusnya, Jack menjelajahi bumi tanpa tempat peristirahatan, dengan hanya lobak redupnya yang menerangi jalan. 

Masyarakat Irlandia mulai menyebut sosok seram ini sebagai “Jack of the Lantern,” yang kemudian menjadi “Jack O’Lantern”. Legenda ini adalah alasan mengapa masyarakat di Irlandia dan Skotlandia mulai membuat lentera Jack versi mereka sendiri dengan mengukir wajah-wajah aneh di buah lobak, kentang, dan bit lalu menempatkannya di samping rumah mereka untuk menakuti Jack dan roh-roh jahat bergentayangan lainnya. 

Setelah ini menjadi tradisi Halloween, Jack o’Lanterns digunakan sebagai dresscode bagi orang-orang yang mengenakan kostum di Samhain (31 Oktober – 1 November), versi tradisional Gaelik dari Halloween, yang dilihat sebagai malam ketika pemisahan antara dunia hidup dan mati sangat tipis.

Festival Samhain menandai akhir musim panen dan awal musim dingin sebagai “paruh gelap” tahun itu, ketika langit lebih gelap dan matahari jarang bersinar. Ketika orang Irlandia dan Skotlandia berimigrasi ke Amerika, dengan membawa tradisi mereka yang kemudian mengenal labu asli Amerika, menjadi buah yang sempurna untuk ukiran. Semenjak saat itu buah labu  Jack o’Lanterns telah menjadi ikon dari perayaan Halloween. Hantu ini digambarkan tanpa kepala dan memegang labu yang diukir membentuk makhluk yang tersenyum menyeramkan.

*****

Hati-hati, kisah yang kamu baca mungkin benar, berwaspadalah! Dapatkan cerita misteri lainnya dari Majalah Sunday.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 514
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?