Majalah Sunday

Fictophilia: Menyukai Karakter Fiksi Secara Berlebihan.

Penulis: Cantika Cahyaning Arifin – SMAN 4 Probolinggo

Sunners tau ngga Apa itu Fictophilia?. Mungkin bisa nih kasi bocoran dikit. Fictophilia adalah kondisi Ketika seseorang memiliki keterarikan atau rasa terhadap karakter Fiksi (tidak nyata). Hayo, yang suka Gojo Sautoru, atau husbu husbu di anime lainnya, hati-hati jika kalian terkena Fictophilia loh.

Bercanda Sunners, sebenernya Fictophilia ini tuh wajar, namun jika Sunners sampai memiki harsat seksual terhadap karakter tersebut. Maka Sunners mengidap Fictophilia. Jika belum jelas, yuk Simak penjelasannya!

Apa Itu Fictophilia

Fictophilia adalah istilah yang merujuk pada ketertarikan atau cinta terhadap karakter
fiksi, cerita, atau dunia imajinatif yang biasanya dapat ditemukan dalam karya
fiksi, seperti buku, film, serial televisi.

Pengidapnya biasanya akan merasa terhubung dari segi emosional terhadap karakter atau
cerita yang tidak nyata tersebut. Mereka biasanya bisa mengalami perasaan romantic,
bahkan ketertarikan seksual kepada sosok fiksi tersebut.

Pada sadarnya, mengagumi atau menyukai karakter fiksi merupakan hal yang normal. Namun,
menjadi tidak normal jika kalian sampai berimajinasi dan mengalami ketertarikan
dari segi seksual.

Sebenernya, normal saja menyukai karakter fiksi karena setiap orang pasti punya tipe
masing-masing dan waktu mereka membaca karya fiksi, mereka menemukan sosok yang
mereka inginkan. Tapi, tidaklah wajar jika Sunners sampai mengimajinasikan
dalam segi seksual. 

Tanda-Tanda Fictophilia.

Fictophilia adalah kondisi yang bisa dikatakan kecanduan atau fetish terhadap karakter yang disukainya. Orang yang mengalami fictophilia ini dikenal dengan sebutan “Fictophiles”. Mereka akan mengalami beberapa tanda berikut :

  1. Menggunakan Namanya sebagai Sandi

Ciri pertama bisa dikatan, bahwa Sunners menggunakan nama karakter kesukaan sebagai sandi atau password. Hal ini di dorong oleh rasa kekaguman yang kuat dan kenyakinan bahwa kamu tidak akan pernah melupakan nama mereka.

  1. Mengetahui Semua Informasinya.

Selanjutnya, Sunners mungkin akan mencari tahu sampai mengetahui sumua informasi tentang karakter kesukaan Sunners hingga detail terkecilpun. Yang sering Stalker informasi karakternya angkat tangan!. Kebiasan ini jangan sering dilakukan, disebabkan jika Sunners sudah mengetahui Sejarahnya, latar belakang keluarga, pakaian, kesukaan, dan sifat karakaternya. Dipastikan, kalau Sunners harus Stop sekarang.

  1. Menuliskan Namanya saat Mengingatnya.

Saat, tidak sengaja memikirkannya mungkin, Sunners akan spontan untuk menuliskan karakter kesukaan di belakang buku catatan, di dinding, di kuris, dan hampir di mana pun Sunners berada.

  1. Galeri Ponsel Penuh dengan Fotonya.

Pengidap Fictophilia umumnya akan menyimpan semua foto-fotonya dalam ponsel, bahkan semua video-videonya. Lalu, mereka juga akan menggunakan foto-foto tersebut sebagai profile picture semua sosial media yang mereka miliki.

  1. Selalu Berbicara tentang Karakter Favoritnya.

Pengidap Fictophilia akan selalu membicarakan karakter fiksi yang mereka sukai, meskipun temennya tidak memahaminya. Seakan mereka tidak peduli temennya paham apa yang ia bahas.

  1. Selalu Memikirnya.

Karena terlalu banyak memikirnya, terkadang karakter fiksi ini bisa saja terbawa dalam mimpi seolah-olah sedang menjalankan hubungan kisah cinta dengan diri kalian. Sehingga saat bangun tidur, hal pertama kali yang muncul dipikiran kalian adalah wajahnya

  1. Mencari Pasangan yang mirip dengan Karakter fiksinya.

Pada dasarnya, kalian bisa aja mencari pasangan yang memiliki kriteria yang mirip. Namun, jika tidak ada yang memenuhi kriteria, sebaiknya kalian tidak usah merasa tidak tertarik dengan manusia yang ada di dunia nyata

Cara Mengatasi Fictophilia.

Fitctophilia dapat di ibaratkan hubungan sepihak dengan dunia yang tidak akan ada. Lantas bagaimana cara mengatasi dan menghentikan kebiasaan itu? Berikut cara yang bisa kita lakukan.

1.     Batasi Akses terhadap Karakter Fiksi

Salah satunya dengan menghentikan kebiasaan menggunakan media sosial. Bisa juga dengan memblokir konten-konter yang menyajikan karakter fiksi yang kalian sukai. Namun, bukan berarti harus bener-bener di stop langsung. Bukan seperti itu, lakukan dengan pelan pelan dan mulai menyadarkan diri bahwasanya mereka tidak akan pernah nyata.

2.     Focus pada kehidupan nyata.

Selalu focus pada hubungan di kehidupan nyata. Sebagai contoh, Sunners bisa menghubungi teman yang sudah lama tidak bertemu dan mengajaknya bertemu. Sunners juga bisa Hangout dengan siapapun.

3.     Pertimbangkan untuk berbicara dengan terapis.

Jika Langkah-langkah di atas tidak bisa menghilangkan perhatian kalian terhadap karakter fiksi kesukaan, maka kalian harus mencoba berdiskusi dengan psikolog atau psikiater.

Psikolog atau psikiater dapat memberikan mekanisme penanganan lebih lanjut untuk mengendalikan gejala yang akan muncul. Direkomendasikan untuk segera periksa saat sudah mengalami hal berikut:

·       Hubunganmu dengan karakter fiksi sudah mengganggu kehidupan nyata.

·       Fokus pada gadget agar terus bisa memantau dan melihat karakter fiksi yang kamu sukai

 

 

Fictophilia : Menyukai karakter fiksi secara berlebihan

Fictophilia, pict by canva.com

Dengan begini Sunners paham kan, jika boleh menyukai karakter fiksi namun tidak boleh berlebihan. Sampai-sampai mengganggu aktivitas Sunners di dalam kehidupan sehari-hari. Boleh saja memiliki idola dari tokoh fiksi namun tetap saja jangan sampai mengidamkan mereka hingga berpikir bahwa mereka itu nyata. Jika, Sunners atau orang orang sekitar sudah memberikan tanda seperti obsesi dalam karakter fiksi sebagainya segara konsultasi kepada Psikolog atau psikiater untuk menangan lebih lanjut.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 38
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?