Majalah Sunday

Dilarang Mengucapkan Hal-hal Berikut kepada Penyintas Mental Health

Penting bagi kita semua untuk memahami sensitivitas seputar kesehatan mental dan ucapan ketika berinteraksi dengan penyintas mental health. Tentunya, kita juga perlu menghindari mengucapkan beberapa hal tersebut kepada penyintas kesehatan mental untuk menjaga kekuatan dan kesejahteraan mereka.

Gejala-Gejala PTSD

Apa saja yang tidak boleh kita ucapkan pada Penyintas Mental Health?, pict by canva.com

“Ah, kaya gitu doang masa ngeluh? Masih banyak orang di luar sana yang kondisinya lebih parah dari kamu.”

Pernyataan seperti ini sering kali dikatakan kepada seseorang yang memiliki masalah psikis. Mungkin kamu berpikir jika merespon seperti itu, lawan bicara kamu akan sedikit termotivasi. Kenyataannya, bagi seorang yang memiliki masalah psikis tidak ada yang lebih buruk dari mendengar pernyataan seperti itu. Juga, kamu terkesan seperti meremehkan masalahnya.

Dilansir dari Detik Health, 15,6 juta orang Indonesia mengalami depresi, namun hanya 8% yang mengunjungi profesional. Itu membuktikan bahwa seseorang yang memiliki masalah psikis lebih memilih untuk memendam masalahnya dan tidak menceritakan kepada orang lain. Maka dari itu, jika kenal atau mempunyai teman yang memiliki masalah psikis dan kamu terpilih untuk menjadi tempat curhat mereka, sebaiknya hindari mengatakan kata-kata berikut ini:

1. “Mungkin kamu kurang dekat sama Tuhan”

Ada orang yang rajin beribadah, dan ternyata masih bisa mengalami masalah psikis. Permasalahan psikis dapat terjadi pada siapa saja dan menuduh seseorang tidak dekat dengan Tuhan dapat berdampak buruk terhadap kepercayaannya pada agama.

2. “Kamu kurang bersyukur sama hidup”

Berbagai permasalahan psikis memiliki akar dan solusi yang beragam. Dengan menuding orang lain kurang bersyukur, bisa jadi reaksinya justru semakin marah, merasa bersalah atau akan mengabaikan kita.

3. “Bahagia itu pilihan”

Tidak ada yang ingin sedih, di dalam hati seseorang pasti menginginkan bahagia. Termasuk mereka yang mengalami masalah mental akibat trauma tertentu dalam hidupnya.

4. “Jangan merasa paling menderita”

Ungkapan seperti ini terkesan meremehkan ‘siksaan’ yang benar-benar dihadapi oleh seseorang dengan penyakit mental. Lebih baik tawarkan mereka pelukan yang hangat daripada mengucapkan kata-kata yang akan menggoreskan luka di hatinya.

5. “Semua akan baik-baik saja”

Kalimat di atas sekilas terlihat positif, tetapi sebenarnya mengabaikan permasalahan yang sedang terjadi serta perasaan dan pikiran orang lain. Toh hidup juga tidak selamanya baik-baik saja kan? Maka, jangan abaikan perasaan yang mereka alami.

Masih banyak lagi kata-kata atau pernyataan yang bisa berdampak negatif pada seseorang dengan masalah psikis. Semoga setelah melihat artikel ini, Sunners lebih paham cara merespon seseorang yang sedang menceritakan masalahnya dan tidak mengatakan kata-kata seperti di atas ya Sunners.

*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 578
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?