Majalah Sunday

Bahaya Adiksi Pornografi
Bisa Memicu Kerusakan pada Otak

Penulis: Lilis Anggraeni – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahukah sunners, kecanduan pornografi lebih berbahaya daripada kecanduan narkoba. Pasalnya, pornografi bisa merusak syaraf otak lebih banyak dari narkoba, termasuk menyebabkan kerusakan pada empat bagian otak.

Lantas, bagaimana pornografi bisa merusak empat bagian otak tersebut? Simak ulasannya.

Dampak Serius dari Kecanduan Pornografi bagi Remaja

Bahaya kecanduan pornografi bagi remaja, pict by canva.com

Dampak Serius dari Kecanduan Pornografi

Sunners, hindari konten-konten bersifat pornografi di media sosial, karena bisa menimbulkan efek candu. Semakin sering remaja terpapar konten pornografi, semakin banyak pula stimulasi seksual yang dibutuhkan otak untuk terangsang. Akibatnya, otak cenderung memilih konten pornografi untuk mendapatkan lebih banyak stimulasi seksual.

Melansir dari laman Hello Sehat, sejumlah peneliti di Jerman mengungkapkan, bahwa terlalu sering menonton film atau video porno dapat menyebabkan penyusutan volume otak di area striatum. Striatum sendiri merupakan bagian otak yang berkaitan dengan motivasi.

Ketika seseorang menyaksikan konten pornografi, otak secara langsung merespon dengan memproduksi hormon dopamin, yang memicu pelepasan serotonin dan endorfin. Dengan begitu timbul rasa kepuasan dan dorongan untuk terus mengulang. Apabila hal tersebut berlangsung terus-menerus, akan menyebabkan perubahan yang berkelanjutan pada neurotransmitter tanpa henti. 

Hal itu bisa memicu perubahan dalam sistem limbik, melemahkan sistem kontrol otak, sehingga memicu kerusakan pada empat bagian otak yang berperan aktif selama masa remaja. Kondisi tersebut tentu mengakibatkan perubahan pada sistem fungsi otak, termasuk emosi, kognisi, konsentrasi, persepsi diri, dan perilaku pada remaja.

Terlebih di usia remaja terjadi proses perkembangan pesat pada empat bagian otak, yaitu cerebellum (otak kecil), amigdala, nucleus acumbens, dan prefrontal cortex. Oleh karena itu, kerusakan pada bagian otak yang disebabkan kecanduan pornografi sangat menghambat bagi tumbuh kembang remaja.   

Remaja yang mengalami adiksi pornografi akan menunjukkan gejala, seperti sulit mengendalikan emosi, hawa nafsu, membuat perencanaan serta mengambil keputusan. Secara tidak langsung, gejala tersebut dapat mengganggu kehidupan pribadi maupun lingkungan sekitarnya.

Bagian Otak yang Berkembang Pesat Selama Usia Remaja

Selama usia remaja, fungsi otak sedang mengalami perkembangan pesat hingga mencapai usia dewasa. Oleh karena itu, penting bagi remaja memanfaatkan masa krusial tersebut dengan membentuk kebiasaan positif, seperti menghindari konten pornografi yang berpotensi merusak otak. 

Adapun empat bagian otak yang berperan penting dalam menyokong perkembangan selama usia remaja di antaranya:

1. Cerebellum

Cerebellum, atau otak kecil terletak di bagian belakang kepala, tepatnya di bawah cerebrum (otak besar). Bagian otak ini berfungsi untuk mengontrol gerakan, menjaga keseimbangan dan postur tubuh, serta membantu tubuh mengidentifikasi sekaligus mempelajari gerakan baru.

Kecanduan pornografi dapat mengubah respon otak terhadap rangsangan seksual. Awalnya, ketika seseorang terpapar pornografi, otak melepaskan dopamin, zat kimia yang terlibat dalam pengalaman kenikmatan. Seiring waktu, dengan terus-menerus terpapar menyebabkan otak mengalami desensitisasi.

Desensitisasi berarti bahwa otak menjadi kurang responsif terhadap stimulus yang sama seperti sebelumnya. Individu yang mengalami desensitisasi mungkin merasa perlu mencari stimulasi yang lebih intens atau berbeda untuk merasakan tingkat kepuasan yang sama.

Proses ini menciptakan lingkaran kecanduan di mana seseorang akan terus mencari stimulasi yang baru atau lebih ekstrem, yang pada gilirannya dapat merugikan respon otak terhadap rangsangan sehari-hari.

2. Amigdala

Amigdala adalah bagian organ di dalam otak besar yang berperan dalam mengatur emosi dan mengingat pengalaman yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia. Organ ini termasuk ke dalam sistem limbik, sekumpulan organ yang memiliki peran penting dalam pembentukan tingkah laku, emosi, dan ingatan pada manusia.

Oleh karena itu, saat bagian organ ini rusak dapat menyebabkan daya ingat turun, sulit berpikir rasional dan mengambil keputusan, cemas serta mudah tersinggung.

3. Nucleus acumbens

Nucleus accumbens adalah salah satu bagian otak yang terletak di bagian basal forebrain, dekat dengan dasar otak. Bagian otak ini memiliki peran penting dalam membentuk motivasi, kepuasan, dan pembentukan kebiasaan atas respon terhadap emosi.

Peran nucleus accumbens berkaitan erat dengan respon terhadap stimuli positif atau penguatan positif. Ketika seseorang menyaksikan atau mengalami sesuatu yang dianggap menyenangkan atau memuaskan, maka nucleus accumbens menjadi aktif merespon dengan pelepasan neurotransmitter, terutama dopamin.

Hal itu yang kemudian memberikan perasaan kenikmatan yang mendorong diri untuk mengulangi perilaku yang menyebabkan respon tersebut. Peran nucleus accumbens sering dikaitkan dengan kondisi psikologis tertentu, seperti kecanduan, serta gangguan mood dan motivasi.

4. Prefrontal cortex

Prefrontal cortex adalah bagian depan otak manusia yang terletak pada bagian otak dekat tulang dahi dan otak logika. Bagian otak ini bertanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan perilaku manusia seperti perhatian, perencanaan, memori kerja, pengekspresian emosi, dan perilaku sosial manusia.

Begitu juga yang disampaikan oleh ahli psikolog, Inge Hutagalung bahwa pornografi dapat merusak prefrontal cortex, sehingga bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan mengalami cacat karena melakukan stimulasi berlebihan. 

Remaja yang mengalami adiksi pornografi menjadi permisif lantaran otak hanya mencari kesenangan tanpa paham konsekuensiya. Konten-konten bersifat pornografi akan memotivasi serta merangsang remaja untuk meniru atau mempraktikkan hal yang dilihat maupun dibaca.

Imbasnya, perilaku tersebut dapat memicu kasus kehamilan tidak dikehendaki (KTD) pada remaja yang berujung pada tindakan aborsi, yang kerap dianggap sebagai sebuah solusi permasalahan KTD.

Cara Atasi Kecanduan Pornografi pada Remaja

Ditinjau secara medis oleh Dr. Patricia Lukas Geontoro yang dilansir dari laman Hello Sehat. Ada beberapa cara untuk mengatasi kecanduan pornografi seperti berikut ini.

1. Terapi dengan Psikolog atau Psikiater

Apabila dirasa kecanduan pornografi mulai tak terkendali. Sebaiknya segera jalani perawatan psikologis, seperti terapi atau konseling. Namun, sebelum dilakukan perlu diketahui faktor yang melatarbelakangi kondisi pasien tersebut. Langkah ini diharapkan dapat membantu psikolog dan psikiater dalam memahami kondisi pasien, sehingga terapi menjadi lebih efektif.

Adapun berbagai jenis terapi yang bisa dijalani, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang berfokus pada perubahan pola pikir, dan terapi psikodinamik yang berfokus pada pengalaman masa lalu, emosi, serta keyakinan yang jadi sumber penyebab pasien mengalami kecanduan pornografi.

2. Mengonsumsi Obat dari Ahli Medis

Selain dengan terapi, bantuan obat-obatan juga bisa diberikan kepada orang yang mengalami kecanduan pornografi. Obat-obatan yang diberikan umumnya bertujuan untuk meningkatkan produksi serotonin pada otak. Dengan meningkatnya serotonin pada otak, diharapkan bisa menekan dorongan seksual.

Namun, pengobatan dengan obat-obatan hanya bisa diresepkan oleh psikiater, sedangkan psikolog tidak bertanggung jawab untuk meresepkan obat-obatan kepada pasien. Oleh sebab itu, pastikan pula resep obat yang diterima dari ahli kesehatan yang tepat.

3. Motivasi pribadi dan lingkungan

Dukungan dari diri sendiri dan lingkungan sekitar memegang peran penting dalam upaya mengatasi kecanduan pornografi pada remaja. Terutama dukungan dari diri sendiri yang bisa mendorong kesadaran untuk berubah dan berkomitmen selama menjalani terapi atau pemulihan tersebut.

Kemudian, dukungan dari lingkungan sekitar juga penting, seperti peran orangtua, teman-teman, lingkungan sekolah, dan sebagainya. Orang tua perlu mengawasi aktivitas anaknya, rutin berkomunikasi dengan pendekatan yang terbuka, sehingga remaja merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah mereka. Dukungan dari teman juga penting sebagai teman bermain atau belajar bisa menjadi pendorong positif dalam mengatasi kecanduan.

Lalu, lingkungan sekitar, termasuk sekolah dan masyarakat, juga dapat berperan penting dalam membentuk perilaku remaja. Untuk itu, perlu adanya edukasi seksual mengenai bahaya pornografi bagi remaja di sekolah, serta kesadaran di masyarakat seputar masalah ini.

Dengan demikian sunners, kecanduan pornografi pada remaja tidak hanya bisa memicu perilaku penyimpangan seksual. Melainkan bisa juga memicu kerusakan pada empat bagian otak yang mana selama masa remaja sedang mengalami perkembangan pesat. 

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 88
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?