Penulis: Siti Nurhalizah – Universitas Negeri Jakarta
Sunners, kalian tau gak PMS itu apa? PMS yang dimaksud di sini bukan Premenstrual Syndrome, ya, melainkan Penyakit Menular Seksual. Sebelum terlibat dalam aktivitas seksual, sangat penting bagi kita semua untuk memahami risiko PMS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
HIV/AIDS adalah PMS yang berdampak serius pada sistem kekebalan tubuh. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel CD4 atau sel T-helper. Virus ini dapat ditemukan dalam darah, cairan sperma dan vagina, asi, maupun cairan lainnya yang terinfeksi. HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang gejalanya mencakup demam, berat badan turun drastis, pembengkakan kelenjar getah bening, dan infeksi yang berulang.
Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan sifilis terjadi melalui kontak langsung dengan luka atau lecet orang yang terinfeksi selama berhubungan seksual tanpa pengaman.
Gonore atau kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit gonore ditandai dengan keluarnya cairan dari penis, nyeri saat buang air kecil pada pria, sementara pada wanita ditandai dengan keputihan tidak normal, nyeri perut bawah, dan nyeri ketika buang air kecil.
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan klamidia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, terutama melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Gejala pada wanita ditandai dengan keputihan abnormal dan nyeri perut bawah, sementara pada pria ditandai dengan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan dari penis. Namun, pada beberapa kasus seringkali tidak ditandai dengan gejala yang jelas.
Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang ditandai dengan infeksi kulit dan selaput lendir yang menyebabkan luka dan sering disertai dengan sensasi terbakar atau gatal. Penularan herpes genital terjadi melalui kontak langsung dengan luka atau kulit yang terinfeksi, baik selama hubungan seksual maupun kontak kulit ke kulit.
HPV disebabkan oleh virus Human Papilloma. Gejala penyakit ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada area genital atau sekitarnya. Namun, pada banyak kasus, penyakit HPV ini tidak menunjukkan gejala.
Hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau cairan lain dari orang yang terinfeksi, seperti melalui hubungan seksual tanpa pengaman, jarum suntik bersama, atau dari ibu ke bayi selama persalinan. Gejala yang biasa muncul adalah demam dan kelelahan, serta kulit dan mata yang menguning.
Trichomoniasis disebabkan oleh parasit protozoa bernama Trichomonas vaginalis. Gejalanya ditandai dengan keputihan yang berlebihan, gatal-gatal, dan nyeri saat buang air kecil pada wanita, sementara pada pria sering tanpa gejala tetapi dapat meyebabkan iritasi atau rasa terbakar pada penis setelah buang air kecil.
Mycplasma genitalium merupakan infeksi bakteri yang memengaruhi organ reproduksi. Gejalanya pada wanita ditandai dengan keputihan tidak normal, nyeri panggul, dan nyeri saat buang air kecil. Pada pria, gejalanya ditandai dengan nyeri saat buang air kecil dan keluarnya cairan dari penis.
Sebelum melakukan aktivitas seksual, sangat penting bagi kita untuk memahami risiko terkena PMS. Kita juga perlu belajar dan mencari tahu apa saja penyakit menular yang dapat terjadi sehingga kita dapat melakukan pencegahan sebelum terkena PMS.
Kondom adalah salah satu pengaman yang dapat mencegah PMS. Menggunakan pengaman atau kondom dengan benar ketika berhubungan seksual dapat menjadi cara perlindungan yang efektif untuk mencegah penularan penyakit seksual.
Jangan lupa gunakan pengaman atau kondom ketika berhubungan seksual untuk mencegah PMS, pict by canva.com
Pemeriksaan kesehatan, khususnya kesehatan organ intim dapat menjadi langkah pencegahan terhadap PMS. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya PMS dan kemungkinan pengambilan tindakan sesegera mungkin. Sebaiknya juga pemeriksaan ini dilakukan bersama pasangan.
Komunikasi yang terbuka dengan pasangan merupakan kunci menjaga kesehatan seksual. Dengan komunikasi yang terbuka, dapat didiskusikan mengenai riwayat kesehatan seksual masing-masing dan dapat bersama-sama mengambil tindakan untuk mencegah PMS.
Beberapa PMS yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Kalian dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk vaksinasi yang sesuai dan memang dibutuhkan.
Memiliki kehidupan seksual yang sehat yang tidak berisiko dapat menjadi sebuah kebahagiaan, pict by canva.com
Penyakit Menular Seksual adalah hal yang tidak diinginkan oleh siapapun. Oleh karena itu, ada baiknya kita belajar mengenai PMS dan cara mencegahnya. Jangan lupa untuk bijak dalam setiap keputusan yang kalian ambil, termasuk dalam aktivitas seksual. Kehidupan seksual yang sehat dan bijak dapat membawa kebahagiaan, kan, Sunners?
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.