Belajar MMA/ Bela Diri: Melindungi Korban Bullying atau Justru Memunculkan Bullying?

Penulis: Pelangi Adelia Primadiani – Universitas Kristen Indonesia

MMA/ Bela diri, sering kali dianggap sebagai cara untuk melindungi diri atau orang lain dari bullying. Namun, apakah keterampilan ini benar-benar dapat menghentikan kasus bullying atau malah justru menjadi penyebab dari timbulnya bullying?

Kenapa Kita Perlu Belajar MMA/ Bela Diri?

Bullying adalah tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang sengaja menjadikan orang lain sebagai sasaran untuk diperlakukan secara kasar, merendahkan, atau bahkan mengintimidasi mereka. Biasanya bullying bisa terjadi di berbagai tempat, seperti sekolahan, tempat kerja, atau bahkan di media sosial. Bullying dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari ejekan verbal hingga tindakan fisik atau penghinaan online. Ada berbagai alasan mengapa bullying bisa terjadi: 

Perbedaan

Bullying biasanya dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain karena adanya perbedaan, baik dalam hal penampilan fisik, suku, bangsa, keyakinan agama, atau bahkan orientasi seksual. Padahal, seharusnya perbedaan itu dihargai karena bisa membuat dunia ini jadi lebih berwarna dan menarik.

Kekuasaan

Kadang-kadang, ketika seseorang merasa lebih kuat, lebih populer, atau lebih berpengaruh, mereka bisa tergoda untuk menggunakan kekuasaan mereka untuk mengintimidasi orang lain. Hal ini biasanya terjadi karena mereka ingin merasa lebih unggul atau mendapatkan perhatian dari orang lain. Namun, harus diingat kalo tindakan seperti ini tidak hanya merugikan korban, tapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi semua orang.

Tidak Tahu Kalo Perbuatan Mereka Salah

Beberapa orang mungkin melakukan bullying karena mereka tidak tahu bagaimana cara berperilaku dengan baik atau hormat terhadap orang lain. Mereka mungkin tidak diajarkan nilai-nilai seperti empati dan toleransi. Makanya, pendidikan tentang pentingnya menghormati dan mendukung satu sama lain sangatlah penting untuk mencegah bullying.

MMA/ Bela Diri, Bullying

MMA/ Bela diri menjadi langkah untuk mencegah perilaku bullying, pict by canva.com

Bullying bisa berdampak serius bagi mereka yang menjadi korban. Dalam banyak kasus, korban bullying seringkali merasakan tekanan dan ketakutan. Beban psikologis ini seringkali menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Bahkan, pada situasi yang sangat ekstrem, korban bullying bisa mencapai titik putus asa dan mulai mempertimbangkan tindakan yang merugikan diri mereka sendiri seperti bunuh diri. Saat mereka sedang berada di sekolah atau di tempat kerja, mereka juga akan merasa kesulitan untuk fokus dengan pekerjaan mereka dan merasa takut karena berada di lingkungan di mana tindakan bullying itu terjadi. Selain itu, bullying juga bisa merusak tingkat kepercayaan diri dan mengganggu hubungan sosial korban.

Maka dari itu, banyak orang tua yang mengambil langkah-langkah untuk mencegah perilaku bullying sejak dini yaitu dengan mendaftarkan anak-anak mereka dalam MMA/ bela diri. Mereka melihat MMA sebagai alat yang bisa membantu anak-anak mereka menjadi lebih percaya diri dan mampu melindungi diri sendiri jika mereka dihadapi dengan bullying atau bahkan orang lain yang menjadi korban dari bullying.

Peran MMA/ Bela Diri Dalam Melindungi Korban Bullying

Mixed Martial Arts (MMA)/ Bela diri adalah gabungan dari berbagai teknik bela diri, seperti tinju, gulat, karate, jiu-jitsu, dan banyak lagi. Disana, mereka akan belajar bagaimana menguasai tubuh mereka sendiri, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, serta belajar teknik-teknik untuk melindungi diri, menghindari serangan, dan mengendalikan situasi secara aman.  

Dengan keterampilan ini, mereka dapat mengambil peran untuk melindungi teman-teman atau orang lain yang sedang dibully. Mereka juga dapat memberikan dukungan moral kepada korban, serta memahami pentingnya berbicara dan bertindak dengan bijaksana dalam situasi bullying. Dengan demikian, belajar MMA/ bela diri bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua orang.

Potensi Risiko MMA/ Bela Diri

Di sisi lain, ada potensi risiko yang perlu diperhatikan ketika seseorang mempelajari keterampilan ini. Terlalu banyak kepercayaan diri dapat menyebabkan perilaku arogan yang memicu bullying terhadap orang lain yang dianggap lebih lemah. Keterampilan yang seharusnya dipakai untuk melindungi diri atau orang lain, nantinya malah digunakan untuk mengintimidasi atau menindas orang lain.

Selain itu, terkadang orang yang bisa MMA/ bela diri dapat terlibat dalam konflik atau perkelahian dengan mudah, bahkan dalam situasi yang seharusnya bisa mereka hindari. Ketidakmampuan untuk meredakan konflik dengan baik atau menggunakan keterampilan ini hanya untuk melampiaskan kemarahan nantinya bisa memicu mereka ke dalam perilaku bullying.

MMA/ Bela Diri, Bullying

Gunakan keterampilan MMA/ Bela diri kalian untuk melindungi korban bullying bukan malah sebaliknya, pict by canva.com

Makanya, Sunners, penting banget buat diperhatikan kalo belajar MMA/ bela diri nggak cuman harus menguasai kemampuan fisiknya aja, tapi juga etika, nilai-nilai, dan tanggung jawab sosial. Etika dan nilai-nilai ini nantinya termasuk yang mengingatkan kita bahwa kita harus menggunakan MMA/ bela diri hanya di waktu yang benar-benar dibutuhkan aja, kayak buat jaga diri sendiri atau orang lain, bukan malah untuk menyakiti orang lain, ya!

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 246
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?