Majalah Sunday

UI NIHONFAIR 2020: HADIR UNTUK KALIAN YANG INGIN MENGENAL KEBUDAYAAN JEPANG

Sukses dengan Gelar Jepang UI yang menarik lebih dari dua puluh ribu pengunjung setiap tahunnya, kini HIMAJA FIB UI berhasil menunjukkan eksistensi lain melalui UI NihonFair 2020. Acara yang sudah diusung sejak Januari 2020 ini ternyata hasil rebranding dari event pada tahun-tahun sebelumnya yang dikenal dengan nama Nihon Fair (NF) saja. Melihat banyaknya ruang akademis yang menjadikan bahasa, sastra, dan kebudayaan Jepang sebagai bahan ajar, UI NihonFair 2020 hadir untuk memberi wadah besar juga profesional.

Berbeda dengan Gelar Jepang UI yang berperan sebagai sentra kegiatan festival budaya populer Jepang yang terbuka untuk segala kalangan, Fiqih Rusdy Zulkarnain selaku Project Officer UI NihonFair 2020 mengatakan bahwa visi acara kali ini akan menjadi pusat kegiatan akademis bahasa dan kebudayaan Jepang bagi kalangan siswa SMA dan mahasiswa Se-Indonesia.

Fiqih Rusdy Zulkarnain. Project Officer UI NihonFair 2020.

“Pada tahun 2018-2019, pesertanya terbatas pada anggota himpunan dan mahasiswa fakultas kami saja. Namun, tahun ini kami masukkan ke dalam Blue Print (Master Plan) peserta terbuka untuk umum,” terang Fiqih saat diwawancarai oleh Sunday pada (15/10).

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni 16-17 Oktober 2020. Hari pertama diisi dengan pembukaan acara yang dilanjut oleh rangkaian seminar daring; Shodou, Origami no Orikata, dan Nihon E Manabe, sementara hari berikutnya terdapat kompetisi pidato yang diakhiri penutupan sekaligus pengumuman para pemenang. Selain itu, ada tiga kompetisi lain yang turut memeriahkan acara UI NihonFair 2020, seperti poster, essay, dan short movie. Seluruh rangkaian kegiatan dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Zoom.

“Untuk kompetisi terbatas pada siswa-siswi SMA, sementara webinar terbuka untuk umum tanpa batasan apapun, kecuali kuota Zoom-nya,” tambah Fiqih.

Meski sempat dikejutkan oleh pandemi Covid-19, Fiqih mengatakan pihak penyelenggara tidak mengalami hambatan signifikan, selain pada kurangnya pengalaman panitia dalam membuat acara secara daring. Akan tetapi, hal tersebut dapat ditutupi oleh kinerja 51 anggota pengurus UI NihonFair 2020 yang tetap berkomitmen dan konsisten dalam menyiapkan keberlangsungan kegiataan sehingga bisa berjalan dengan sukses.

“Selain itu, dukungan sponsor, partnership, dan media partner juga menjadi faktor pendukung event ini terselenggara,” tutur Fiqih (15/10).

Berhubungan dengan kebudayaan tradisional Jepang yang diangkat sebagai topik besar kegiatan ini, pihak penyelenggara ternyata ikut mengundang Kawai Rieko, yang berdarah Jepang murni, untuk mengisi dua rangkaian acara, yakni Webinar Shodou dan Webinar Origami no Orikata. Dalam kasus ini, mereka juga menghadirkan penerjemah bahasa sebagai media komunikasi kepada para peserta.

“Kami berharap seluruh peserta dan kepengurusan yang terlibat dalam UINF 2020 akan mendapatkan manfaat untuk pendidikannya dalam bahasa dan kebudayaan Jepang,” pungkas Fiqih Rusdy Zulkarnain, Project Officer UI NihonFair 2020.

 

Hafizhotun Nisa

Leave A Comment

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?