Sunners, sudah tahu apa itu stoicism?

Nah, stoicism ini merupakan filsafat Yunani kuno yang mengajarkan kedamaian hidup dengan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Para penganut stoicism ini dikenal dengan sebutan Kaum Stoa.

Coba hitung, sudah berapa banyak masalah yang kamu dapat dari belagak menyetir sesuatu di luar kendali kamu? Misalnya, seberapa sering kamu berusaha terlihat menyenangkan untuk orang lain? Berapa sering kamu kecewa karena usahamu itu? Hati orang lain ada di luar kendali kita. Kalau memaksakan untuk mengendalikannya, hanya menambah beban pikiran. Ujung-ujungnya stres, deh.

Nah, di artikel ini ada tiga tips bagaimana cara Kaum Stoa mengatasi stres. Simak sampai habis, Sunners!

  1. Cari tahu akar masalahnyaMengatasi Stres

Stres biasanya timbul dari kekhawatiran berlebih.  Seneca, seorang stoicism mengatakan, kita lebih menderita dalam imajinasi dari pada dalam kenyataan. Kita sering kali menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Kalau dipikir-pikir, kita menyiksa diri sendiri lebih dari apa yang kita khawatirkan.

“Yang saya sarankan, jangan sedih sebelum krisis datang. Kita terbiasa melebih-lebihkan, membayangkan, atau mengantisipasi kesedihan,” ucap Seneca.

Sunners, saat kamu merasa stres atau cemas, tenangkan diri terlebih dahulu. Pikirkan, dari mana ini berasal? Apakah stres ini dari diri sendiri?

  1. Jangan dipendam, tulis dalam jurnalMengatasi Stres

Sebuah studi dari The Journal of Social and Personal Relationship mengatakan bahwa menulis “berfokus pada hasil positif dalam situasi negatif” berguna mengurangi tekanan emosional. Seneca menyarankan untuk mengurangi beban pikiran, kamu harus menulis apa pun yang masuk ke kepalamu. Menulis akan membuat kamu lebih tenang. Menulis adalah cara mengatasi penyakit sendiri dan membawa kedamaian serta kebebasan, simpul Seneca.

  1. Tertawa adalah obat terbaikMengatasi Stres

“Dia yang tertawa memiliki sukacita. Jiwa itu sendiri harus Bahagia dan percaya diri, terangkat di atas setiap keadaan.” – Seneca.

Kaum Stoa berpikir bahwa selera humor diperlukan untuk mengatasi rasa sakit, penderitaan, dan emosi yang meluap-luap. Tertawa dan humor memicu pusat emosi melalui pelepasan endorfin. Endorfin akan merangsang perasaan euforia jangka panjang.

Saat kamu stres, coba putar salah satu film komedi. Kaum Stoa mengatakan, kamu selalu punya pilihan untuk menertawakan hidup, saat dunia membuat kamu ingin menangis putus asa.

Itu dia tiga cara mengatasi stres ala Kaum Stoa. Stres itu wajar. Tetapi jangan mempertahankan stres atau membantunya tumbuh.

Hikmah Ovita – Universitas Negeri Jakarta

Post Views: 790
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?