Pada kasus pelajar, kesulitan memahami materi sering menjadi faktor utama dalam hambatan pembelajaran. Ternyata dalam dunia psikologis, perilaku ini termasuk dalam kategori gangguan kesehatan mental yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) karena mampu mengganggu fungsi otak. ADHD dipandang sebagai gangguan perhatian atau hiperaktif-impulsif yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur perhatian, emosi, dan perilaku individu yang bisa menyebabkan kesulitan dalam belajar dalam diagnosis tertentu.
Dalam diagnosisnya, psikolog akan melihat apakah seseorang memenuhi kriteria diagnostik yang ditetapkan oleh American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) berdasarkan pada pengamatan perilaku, wawancara klinis dan pengisian kuesioner oleh pasien. Diagnosis ADHD berdasarkan kriteria yang tertera dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi ke-5).
Namun demikian, kesulitan belajar tidak selalu berkaitan langsung dengan ADHD. Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, baik faktor lingkungan, genetik, kesehatan mental dan lain-lain. Perlu diingat bahwa perilaku ini bisa berakibat negatif bagi kehidupan seseorang dalam hal akademik, sosial sampai pekerjaan.
Oleh karena itu, kalau Sunners merasa mengalami kesulitan belajar atau merujuk pada salah satu dari ketujuh perilaku diatas sangat dianjurkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan guna memberikan campur tangan yang tepat untuk membantu kalian dalam mengatasi kesulitan belajar dan menentukan pengobatan terbaik.
Penulis : Windiarti Juliarso – Polimedia Jakarta