Majalah Sunday

Gara-Gara Belajar di Rumah, Jadi Korban Kekerasan?

Pernah nggak kita merasa muak berada di rumah, mungkin karena orang tua bertindak kasar pada kita, atau masalah lain dengan keluarga?

Saat ini dengan gaya hidup belajar online yang tampaknya masih akan berlangsung sampai akhir tahun, mau nggak mau kita jadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Buat sebagian kita yang mungkin mengalami situasi toxic di rumah, sayangnya jadi berisiko mengalami hal ini secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama.

Hal ini bisa berdampak ke kita loh, secara fisik, tetapi juga psikologis, dan bisa menjadi sebuah trauma juga.

Dampaknya:

1. Merasa seperti tidak berguna, lalu akhirnya menjadi pendiam, mengisolasi diri, tidak mau bersosialisasi lagi atau mengurangi pergaulan.


2. Depresif,
seperti selalu murung karena banyak pikiran tentang masalahnya yang sulit dihilangkan mungkin. Serta mudah menangis, meski dalam situasi menyenangkan sekalipun.

3. Menjadi pemberontak dalam hal berbuat negatif ada dirinya sendiri atau berperilaku menyimpang, seperti mulai merokok, minum alkohol atau suka mabuk, menggunakan obat-obatan dan bisa mengalami masalah psikologis yang lain

4. Merasa putus asa atau tidak ada gairah dalam hidupnya, maka anak tersebut bisa saja melakukan bunuh diri karena beban pikiran dan stress yang tidak memperoleh penyelesaian.

 

Lalu , bagaimana sih cara menyingkapi atau mengatasi situasi toxic di rumah?

 

  1.       Alihkan dengan melakukan kegiatan yang positif, seperti melakukan kegiatan yang menyenangkan atau hobi kamu, contohnya bisa pergi berolahraga dengan teman, fokus di hobi baru, misalnya memasak, bermain alat musik, atau apapun yang dapat menyibukkan kamu agar pikiran negatif dan trauma bisa teralihkan pada kegiatan-kegiatan tersebut.

 

2.      Meminta bantuan psikolog atau konselor. Nggak usah takut, kamu hanya akan diajak berbicara dan didorong untuk mengekspresikan perasaanmu, lalu tersebut akan diarahkan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi ke arah yang lebih positif.

 

Jadi, buat kita yang mungkin pernah mengalami masalah seperti ini, cobalah untuk jangan melakukan hal-hal menyimpang yang akan merusak masa depanmu, tetapi coba lakukan kegiatan positif yang lain atau mencari kesibukan agar tidak terlalu berlarut-larut dalam memikirkan masalah tersebut sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

 

Apakah kamu mengalami kekerasan di rumah (toxic di rumah) yang cukup berdampak/membahayakan keselamatan dirimu? Hubungi nomor-nomor berikut:

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Layanan pengaduan.
Bagian Pengaduan Masyarakat Telp: 0821-25751234 (hotline)
Web: www.kemenpppa.go.id

Kementerian Sosial. Layanan pengaduan.
Telp: 15001771 (hotline)

Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Layanan pengaduan.
Unit Pengaduan untuk Rujukan. 021-80305399 (hotline)
Telp: 021-3903963, Fax: 021-3903922 (jam kerja)
Email: mail@komnasperempuan.go.id
Web: www.komnasperempuan.go.id

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Layanan pengaduan khusus kasus anak.
Telp: 021-319 01556, Fax:021-390 0833 (jam kerja)
Email: info@kpai.go.id, humas@kpai.go.id
Web: www.kpai.go.id

Kelompok Peduli Penghapusan Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KePPak Perempuan).
Layanan pengaduan, konsultasi hukum, pendampingan, pemberdayaan korban.
Telp/Fax: 021-6259708 HP: 08788-8543675
Email: setkeppakperempuan@gmail.com

Yayasan Pulih.
Layanan psikososial.
HP: 00811-8436633 (hotline) Telp. (021) 78842580 (jam kerja)
Web: www.yayasanpulih.org

ECPAT.
Layanan pengaduan dan pendampingan anak korban eksploitasi seksual.
Telp: 021-794 3719, Fax: 021-794 3719 (jam kerja)
Email: secretariat@ecpatindonesia.org
Web: www.ecpatindonesia.org

 

Oleh : Alfa Raytama Rumopa, Universitas Kristen Indonesia

 

Leave A Comment

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?